Tap tap tap...
Langkah Mega berhenti tepat didepan bangku Guntur.
Senyumannya tiba-tiba menyeringai terlihat deretan gigi putih dan satu gigi gingsul yang membuat senyumannya dipagi itu sempurna.Tapi si cowo yang tengah Mega perhatikan tak menghiraukannya...
Nampaknya dia sibuk bermain ponsel.Ada yang aneh menurut orang yang peka akan keadaan dikelas itu.
Tak biasanya Mega datang sepagi itu dan tiba-tiba nyelonong ke bangku Guntur..." pagi Guntur!!"
Ucapnya dengan senyuman yang seolah-olah tak pernah luntur.Guntur mendonggakan kepalanya dan kemudian beralih lagi keponselnya.
What?!
What's wrong Mega?!
Itulah pendapat orang kira-kira ketika mendengar sapaan pagi dari Mega untuk Guntur.
Semua mata tertuju pada Mega...
Mereka menatap Mega seperti melihat orang aneh.
Iyalah aneh...
Seumur-umur Mega belom pernah lakuin ini kesiapapun...
Dan sekarang tiba-tiba nyapa ke Guntur.Mulut Bima teman sebangku Gunturpun menganga lebar.
Matanya tak berhenti mengerjap."Ga ada geludug ga ada petir...ga hujan ga panas...ini neng Mega ngapa tiba-tiba jadi kek begini? Kesambetkah dirimu?"
"Iya kesambet !!!"
Jawab Mega nyolot kearah Bima"Guntur kok ga jawab sapaan dari Mega..."
Rengek Mega yang mulai kesal."Pagi"
Ucap Guntur tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun pada Ponselnya."Gitu doang??...ahhh Guntur ga seruu"
Mega mendengus kesal"Meg,tadi pagi lo sarapan apa sih??"
Tanya Bima kek orang kepoMega hanya diam tak memperdulikan Bima yang ngoceh,Mega menatap nanar Guntur yang sedang asyik bermain ponsel.
Guntur juga sebenarnya ga ngerti kenapa tiba-tiba Mega nyapa dirinya.
Dari kemarin ia sudah merasakan kejanggalan dari seorang Mega."Apa jangan-jangan lo sarapan kerupuk kulit??"
Ucapnya yang sok menebak-nebak sambil tangannya Bima dilipat didada...
Layaknya detektif yang mencari jejak misterius.Tanpa aba-aba Mega langsung merebut ponsel Guntur.
"Apaan sih lo?!"
"Balikin sini"
Mega sepertinya ingin menantang Guntur,dia malah berjalan keluar membawa ponsel Guntur dengan cepat.
Gunturpun tidak tinggal diam dia berdiri dan beranjak dari kursinya mengejar Mega.Tanpa rasa bersalah Mega senyum-senyum sendiri melewati koridor sekolah berpapasan dengan lalu lalang siswa-siswi.
Kepalanya sesekali menengok kebelakang memastikan sang pemilik benda pintar itu mengejarnya."Hai Bin..."
Mega menyapa sahabatnya itu.Dia Bintang yang mempunyai tubuh mungil dengan kulit kuning langsat dan rambut sebahu ...yang menatap Mega dengan wajah kebingungan."Woy!!"
Teriak Guntur dari belakang.Bintang yang menyaksikan mereka kejar-kejaran,membuat kepalanya berputar dan berusaha berfikir keras tentang sesuatu yang telah merasuki sahabatnya itu.
"Di kejar jangan teriak..."
Ujar Mega sambil terus berlariTibalah dia didepan lapangan basket...
Mega kemudian terdiam berdiri sambil menunggu pemiliknya tiba."Rese lo...ngapain rebut hp gue?!"
"Gila ya lo"
"Pagi pagi udah bikin emosi"Mega terkekeh puas melihat Guntur emosi
"Hp udah kaya pacar aja...direbut ngamuk""Sini balikin !!"
Kini Guntur sudah berdiri tepat didepannya dan berusaha mengambil ponsel dari tangan Mega."Duduk dulu yuu..."
Mega menduduki salah satu tempat disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Thousand Years
Teen FictionCinta seorang Mega Adie Ninggrum pada seorang laki-laki dingin yang susah ditaklukan yaitu Guntur Rasetya Gentar. Mega yang hanya memiliki waktu yang singkat menginginkan pengakuannya dibalas oleh Guntur laki laki yang sudah ia cintai semenjak masa...