12. tragedi dodge ball

2 3 0
                                    

Mega turun dari mobilnya dan berpamitan pada pak Dipo sopir pribadinya.
Mega mempercepat langkah kakinya begitu melihat Guntur dengan motor ninjanya yang sudah terparkir di area parkiran.

"Morning..."
Sapa Mega dengan senyum merekah pada Guntur yang baru selesai mencopot helmnya.

Guntur tak menghiraukannya.Dia malah meletakan helm itu.Dan langsung melangkahkan kaki meninggalkan Mega begitu saja.
Guntur hanya tidak ingin paginya ternodai oleh lengkingan suara Mega yang bisa membuat gendang telinganya pecah.

"Guntur ngesave nomor gue kan?"
Tanya Mega yang berusaha mensejajarkan langkahnya disamping Guntur.

"PAGI BOSS"
Bima datang-datang langsung merangkul bahu Guntur dan membuat si pemilik bahu mendengus kesal sambil menyingkirkan tangannya lalu mempercepat langkahnya masuk kedalam kelas.

"Ishhhh..."
Mega menghentakan kakinya kesal dihadapan Bima kemudian menatap Bima tajam dan langsung berlalu.

Bima menggaruk tekuk nya yang tak gatal melihat dua orang aneh yang dijumpainya pagi ini.
Entah apa yang Bima lakukan sehingga membuat mereka berdua nampak kesal padanya.Bima juga tak mengerti atau memang telmi alias telat mikir.

"Ahhh...ga tau gue"
Bima menggeleng kepalanya frustasi.

"Dah sayang..."
"Muah...."

Langkah Bima terhenti seketika,ketika mendengar suara yang familiar ditelinganya.Kemudian dia menengokkan kepalanya 180 derajat kearah sumber suara.

Dilihat Bintang yang sedang dadah dadah sambil kiss bye ke Fatir yang mengacak-ngacak rambut Bintang gemas didepan kelas Fatir yang lebih tepatnya kelas 12-MIPA 1 yang isinya murid-murid yang berperan penting disekolah,berprestasi.
Tapi entahlah meskipun Guntur murid pintar tapi ia tak masuk kesana.

Bima menatap nanar Bintang yang sedang asyik bercanda dengan Fatir.
Kemudian Bima memilih melanjutkan langkahnya untuk masuk kedalam kelas.

"Woy Bim...keliatannya ga semangat banget"
Kata Bintang yang menepuk bahu Bima.
Entah cepat sekali Bintang menyusul langkah Bima.

Bima hanya diam dan terus melanjutkan langkahnya.

Bintang mengerutkan keningnya karena merasakan hawa keanehan yang menerpa laki-laki dengan otak yang sedikit koclak ini.

"Lo kenapa si?"

Tak biasanya dia merengut kek marmut,masih mending marmut lucu...lah ini Bima? Pengen nendang
Pikir Bintang.

Sampai dikelas Bima hanya bisa diam sambil memainkan ponselnya.
Mega juga diam meletakan kepalanya dimeja
Guntur sedang asyik membaca komik detectif conan.
Andro belum datang.

Bintang yang menaruh tasnya kemudian terduduk hanya bisa memperhatikan wajah masing-masing teman sekelompoknya itu.

"Kalian pada kenapa sih?"
Tanya Bintang

"Bima hancurin mood gue..."
Kata Mega yang sedikit menekan intonasi bicaranya.

"Hah?!"
Bima mendelik tajam kearah Mega yang memelengoskan muka.

"Lo kali penyebar virus galau ke gue."
Tempas Bima

"Ishh...gue badmood gegara lo"
Sergah Mega yang tak mau kalah.

"Ya udah berarti Guntur penyebar virus pertama"
Kata Bima yang buru-buru memfokuskan matanya ke hp dan tak peduli dengan reaksi Guntur.

"Sorry,gue udah minum vaksin anti galau"
Ujar Guntur santai dan langsung berjalan kearah loker untuk mengambil baju olahraga.
Karena kebetulan hari ini adalah pelajaran pendidikan jasmani dan rohani.

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang