Bintang sudah berangkat lebih pagi demi menyambut sahabatnya itu yang baru masuk sekolah lagi setelah beberapa hari jatuh sakit.
Dia bersandar di kusen bibir pintu menunggu sahabatnya yang kini sudah terlihat melangkahkan kaki menuju kelas."MEGA!!!"
Bintang memeluk Mega dengan erat.Pelukannya begitu erat seperti orang yang tidak bertemu ribuan tahun."Ada banyak cerita yang mau gue bagi sama lo Meg..."
Katanya yang perlahan melepas pelukannya dan menatap wajah Mega yang kebingungan."Apa?"
Tanya Mega singkat yang langsung menarik tangan Bintang agar masuk kekelas dan membicarakan ceritanya itu.Didalam kelas hanya ada mereka berdua dan juga ada Tari yang sedang piket sendiri.
Melihat Bintang yang sudah mengekspresikan bahwa dirinya nampak sedang tidak baik-baik saja.Mega mendudukan dirinya dan sudah mulai ingin mendengar curahan hati sabahabatnya yang satu ini.
"Bima,Meg!!"
Katanya yang menurunkan pandangannya."Kenapa Bima?"
Tanya Mega mengernyitkan dahinya heran.Bintang menghela nafas mencoba mengaturnya.
"Bima jadi berubah gitu aja ke gue,gue kemarin denger dia jadian sama Wulan adik kelas yang jadi kandidat wakil osis itu""Bima bukan Bima yang gue kenal lagi belakangan ini,walaupun dia suka buat gue kesel tapi gue ngerasa jadi gimana gitu kalo dia tiba-tiba aja jauhin gue kayak gini "
"Mungkin dia ga mau ganggu lagi lo karena kan lo juga udah punya Fatir"
"Tapi ga gitu caranyakan Meg? Ga mesti jauhin gue,diemin gue,cuekin gue,marahin gue setiap kali gue nanya sesuatu ke dia"
Mega jadi terdiam sebentar mencerna kata-kata sahabatnya itu yang merasa amat kecewa pada Bima.
Memang Bima ini terkenal selalu godain Bintang dan sering mengaku-ngaku sebagai pacarnya.
Tapi entah kenapa dia tiba-tiba saja memperlakukan itu pada Bintang...
Mega belum pernah mendengar jika Bima sekejam itu pada Bintang sebelumnya."Bagaimanapun Bima punya perasaan sama lo"
Bintang mendonggakan kepalanya dan menatap Mega lekat.
"Dari dulu gue ga mau memperbesar ini"
Bintang menundukan kepalanya karena merasa sekarang kecewa pada Bima yang mengharapkan perasaan dari Bintang yang begitu besar dan lebih."Kasih penjelasan ke Bima...mungkin dia cuman minta lo jelasin semuanya"
Pungkas Mega yang mengeluarkan buku matematikanya untuk sekedar dipelajari sekilas karena akan ada jadwal presentasi kelompok di jam pertama oleh bu Jani.Bintang berdecak kesal dan menaruh kepalanya lemas di atas lipatan kedua tangannya.
Dan membuka chat yang dikirimnya ke Fatir yang sudah satu jam sudah,nampaknya masih belum ada notifikasi juga.....
Sekarang jam pertama sudah dimulai baru habis sekitar lima menit untuk pembukaan dan sisanya selama kurang lebih dua jam kedepan dipakai untuk presentasi kelompok.
Mendadak Bintang izin ke toilet sendiri karena ingin pipis.Ini kebiasaan Bintang jika dihadapkan dengan presentasi walaupun kenyataannya bisa saja dia yang bukan bu Jani pilih untuk menjelaskan.
"Bu...Bintang izin ke toilet ya"Hanya dibalas dengan anggukan bu Jani yang nampaknya sudah paham dengan kebiasaan Bintang pra presentasi.
"Okeh dari kelompok Guntur,ibu ingin Mega yang mempresentasikannya didepan"
Tunjuk bu Jani.Walaupun sebenarnya Mega belum mempunyai persiapan yang matang.Dia berusaha memberanikan diri untuk maju kedepan apapun yang terjadi.
Diambilan spidol dan kertas hasil diskusi kelompoknya.
Lalu Mega menghampiri whiteboard dan mulai menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Thousand Years
Teen FictionCinta seorang Mega Adie Ninggrum pada seorang laki-laki dingin yang susah ditaklukan yaitu Guntur Rasetya Gentar. Mega yang hanya memiliki waktu yang singkat menginginkan pengakuannya dibalas oleh Guntur laki laki yang sudah ia cintai semenjak masa...