Guntur menutup gorden di jendela kamarnya.Hujan besar menciptakan angin ribut diluar sana.
Suara geledek menganggu waktu belajarnya tapi dia sedari tadi terlihat resah,, ini dirasa lebih menganggu dibandingkan suara gemuruh geludug.
Entah Guntur tak mengerti mengapa dia begitu stres memikirkan perkataan Andro.DRTTTT...DRTTTT
Guntur meraih ponselnya yang tergeletak diatas bantal.
Matanya membulat ketika ada nama Mega yang tertera dilayar ponselnya sekarang.Guntur tak ingin mengangkat teleponnya bahkan untuk menyentuh ponsel itu saja Guntur berharap tangannya keram sementara.
DRTTTT....DRTTT
Guntur mengusap wajahnya frustasi.Apa lagi yang akan dikatakan Mega? Apa dia akan mengumbar hari jadinya dengan Andro?
"Ada apa?"
Guntur mengangkat teleponnya."Guntur....Andro ternyata suka sama Mega"
Guntur menghela nafas.Tak percaya gadis aneh itu benar-benar mengatakan hal itu.
"Terus?"
"Guntur perlu tau"
"Apa urusannya sama gue? Inikan masalah hati lo sendiri"
"Karena cuman Guntur satu satunya cowo yang Mega suka.dan selamanya akan tetap begitu"
Guntur tersentak kaget dan langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.Mengumpati gadis itu yang benar-benar membuat gendang telinganya hampir pecah.
"Lo gila!"
"Mega cinta mati sama Gun-- "
"Uhm! Auwhhh"
Tiiiitiiittt Tiitiiittttt!!!TUT...TUT...TUT
Guntur melamun keras setelah mendengar sambugan teleponnya terputus tapi dengan akhir suara alarm smart wacth Mega berbunyi dan ada suara erangan Mega yang kesakitan.
DRTTTTT.....DRTTTT.....
Ponselnya kembali bergetar rupanya ada telepon.
Dengan hati yang berat Guntur kembali mendekatkan ponselnya disamping telinga kirinya karena itu telepon dari Setya.Sebenarnya sudah beberapa hari ini setelah Ratih jatuh sakit,Guntur jadi malas berbicara dengan ayahnya meskipun via telepon."Guntur"
"Iya pah..."
"Jemput Vega di galeri musik sekarang"
Titahnya dari sebrang sana yang langsung mengundang kaget Guntur."Vega nelpon ke papah?"
Tukas Guntur yang sudah menebak apa yang dilakukan perempuan itu."Guntur kamu yang kemana aja? Vega nelpon kamu beberapa kali."
"Pah! Guntur bukan supir dia!"
Bantah Guntur keras."Guntur lakuin apa yang papah suruh! Jangan bantah!"
Bentak Setya yang tak kalah keras terdengar dari telepon."Pah! Vega punya supir"
"Pokonya papah gak mau tau kamu sekarang jemput Vega.Kasian dia nungguin!"
"Pah!"
"Papah gak ingin denger penolakan!"
Pungkasnya yang hendak mematikan telepon."Pah...ibu sakit!"
Tuuut...Tuuuut.....Tuuuut
Guntur membanting ponselnya dikasur ke sembarang arah.Dia memijat pelipisnya,kata kata itu mengapa ia ucapkan lamban sekali dari mulutnya.
Setya memang berhati keras sekalinya A harus A.Guntur geram dengan papahnya yang selalu memperlakukan dirinya layaknya budak untuk Vega.
Apa itu lebih penting dibandingkan pulang dan jenguk Ibu di rumah sakit ?
Batin Guntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Thousand Years
Teen FictionCinta seorang Mega Adie Ninggrum pada seorang laki-laki dingin yang susah ditaklukan yaitu Guntur Rasetya Gentar. Mega yang hanya memiliki waktu yang singkat menginginkan pengakuannya dibalas oleh Guntur laki laki yang sudah ia cintai semenjak masa...