25.sehabis gelap terbitlah terang

1 2 0
                                    

Mega menjelajahi tiap tiap rak yang ada di perputakaan demi mendapatkan referensi untuk bahan pembelajaran menghadapi ujian-ujian nanti.Dirinya dari pagi tak melihat Guntur karena kebetulan guru-guru tengah disibukan dengan ujian guru-guru hingga terdengar isu-isu akan dibubarkan jadi Mega tak banyak berdiam diri menghabiskan semunya dikelas,ia memilih perpustakaan untuk menjadi tempat berteduhnya dari semua kesulitan yang akan dihadapi demi penentuan kelulusannya.

Ada yang bilang jika Guntur sedang ada di ruang guru tengah mengajari adik kelas untuk persiapan olimpiade matematika yang akan di selenggerakan satu minggu lagi.

Bima dan Andro mereka tengah disibukan dengan main teka teki silang yang sedari tadi mengundang amarah dari siswa/siswi yang tengah serius membaca di perpustakaan karena cekikikan Bima yang keterlaluan.

"Yakin Mega bakal sanggup?"
Keluh Mega mengacak-ngacak rambut frustasi melihat buku referensinya yang sudah menumpuk tinggi dibawah.

DUK!!

"Auwhhh!!!"
Rintih Mega mengusap usap puncak kepalanya yang kejatuhan buku berukuran sedang.

"Sorry"
Ucap seorang pria yang kini sedang mengambil buku itu lalu menyimpannya dirak paling tinggi.

Mata Mega membulat ketika dia menengok karena mengenal sangat suara itu.

"Guntur!"

Nampak tak peduli dengan sapaan itu,Guntur sekarang tengah memilah milih buku yang dibutuhkannya.

"Psttttt...."

"Kenapa kemarin ninggalin Mega tanpa bilang mau kemana?"

"Kenapa juga gak bales chat yang dikirim kemarin sore,malam,pagi dan tadi?"

"Pas kemarin di telpon malah di rijek,kenapa?"

Seribu tanya Mega hadiahkan untuk Guntur seorang karena dia juga sudah dari kemarin penasaran dengan kabar Guntur.
Tapi yang ditanya malah berjalan menyusuri rak-rak yang lain.Hingga membuat Mega membuntutinya.

"Kenapa gak dijawab? Kok lo jadi aneh setelah kemarin ninggalin gue....sekarang juga malah diemin gue?"
Cecar Mega pelan pelan

"Jawab!!!"
Kata Mega meraih tangan Guntur dengan erat hingga membuat pria itu diam tak melangkah lagi.

"Apa si lo?! Emang lo siapa?!"
Omel Guntur menghempaskan genggamannya.

" gue gak mau mati penasaran"
Geleng Mega meraih tangan Guntur lagi

Guntur diam melongo memandang wanita yang dalam julukannya gadis aneh itu memgatakan kata-kata antimainstream

"Apasi lo?! Gue sibuk!"
Omel Guntur sambil menghempas benar-benar menghempas tangan Mega dan akhirya berlalu.

Mega pasrah....
Dia diam berdiri menatap punggung pria itu yang lagi-lagi hanya bisa membuatnya melekukan bibirnya kecewa dan terus menerus meninggalkannya.

"Harus banget ya lo sibuk disaat sedang bebas-bebasnya gini?"
Gumam Mega

"Meg!"
Panggil Andro yang entah semenjak kapan ada disebelahnya.

"Kenapa?"
Tanya Mega melihat wajah kusut Andro.

"Temenin gue beli es krim yuk"
Tawarnya sambil menaik turunkan alis nya.

"Tiba-tiba"
Kata Mega sambil melipat tangannya didada.

"Gue pengen ngembaliin mood setelah tadi kalah main TTS sama Bima yang sekarang langsung cabut"
Jelas Andro.

"Asal....."
Pikir pikir Mega yang tiba-tiba meringiskan senyuman yang langsung dipahami Andro.

....

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang