8. dua permintaan

3 3 0
                                    

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai didepan kamar Ratih yang tertutup rapat.

Flow sudah banyak menceritakan semuanya kepada Mega tentang Ratih ibunya Guntur.
Mega sekarang mengerti mengapa Guntur menjadi sosok yang tertutup dan cenderung cuek.
Menurut Mega Guntur adalah sosok hebat yang mampu menempatkan dirinya untuk selalu tegar meskipun dalam kondisinya yang seperti ini.

Flow pun membantu Mega untuk memanggilakan Guntur sekalian juga ia akan memeriksa kondisi Ratih.

Mega duduk dibangku luar depan kamar Ratih,karena Flow menyuruhnya untuk duduk disana karena Ratih nampaknya sedang tak ingin diganggu.Terlebih Mega adalah sosok asing bagi Ratih.

Mega menunggu Guntur keluar untuk menemuinya.Sebenarnya jantung Mega sudah dugun-dugun...
Dirinya mulai gugup dan campur perasaan takut.

Apa tanggapan Guntur ketika melihat dirinya disini?
Itu yang membuat dirinya takut.Hanya bisa menunduk memperhatikan kakinya yang menggelantung sambil menggigit bibirnya.

"Lo ngapain disini?"

Mega terpelonjat kaget bukan main
Dirinya cepat cepat saja mendonggakan kepala sambil menggeser duduknya.Menyisakan tempat untuk Guntur.

Tanpa berlama-lama...
Gunturpun duduk disampingnya dengan wajah yang datar dan masih menyisakan jarak antara dirinya dan Mega.

"Sebenernya...."
Mega gugup
Benar-benar gugup dan tak tau alasan apa yang harus ia pakai.

"Sebenernya..."

Guntur yang sedari tadi nampak menunggu jawabannnya berubah menjadi ikut-ikutan bingung.
Dia kini melihat Mega sebentar.

"Ekhem!..."
Mega malah berdehem untuk mencairkan suasana yang membuatnya merasa terjebak.

"Sebenernya tadi Mega liat Guntur didepan lagi jajan bubur ayam...."

"Terus?"

"Ya terus Mega penasaran,terus buat mastiin itu emang Guntur jadi Mega beraniin diri buat kesini..."
Jelas Mega dengan wajah yang terus menunduk.

Tak ada respon apapun lagi dari seorang Guntur.
Hawa disekelilingpun kembali terasa mencekam.

Guntur kemudian memandangi Mega yang menundukan kepalanya.Menyembunyikan wajahnya oleh rambut panjang yang terurai kebawah.

"Jadi udah ga penasaran lagikan?"
Tanya Guntur dingin

Mega mendonggakan kepala dan melihat kearah Guntur yang berwajah datar memandanginya.

Mega mengangguk lalu tersenyum

"Pulang!"
Titah Guntur tiba-tiba yang membuat Mega kaget.

Mata Mega melotot kaget
"Tapi..."
Mega melirik kearah bubur ayam yang dibawanya.

Guntur yang melihat itu langsung mengikuti kearah pandang Mega.

"Ini buat Guntur..."
Mega memberikan kresek hitam yang berisi bubur ayam.

"Nanti dimakan..."
Suruh Mega

"Ga usah...gue udah kenyang"
Tolak Guntur yang memalingkan wajahnya.

"Ga papa....ini bentar lagi dingin loh"
Mega tetap bersikeras memberikan bubur ayamnya.

"Lo aja yang makan..."

Lagi lagi Guntur menolaknya.Membuat Mega berdecak kesal.Kemudian Mega tak sengaja melihat tangan Guntur memegang luka yang ada disalah sudut bibirnya.
Dirinya sedikit meringis kesakitan.

"Sakit ya?"

"Sini Mega obatin,biar cepet sembuh"

Tanpa rasa ragu Mega memegang bahu Guntur yang kemudian diarahkan padanya.
Kini mereka berhadapan.

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang