22. sewindu merindukanmu

3 3 0
                                    

Sekarang Mega hanya menatap kecewa kursi disebelahnya.
Beberapa kali matanya terus mengawasi jarum jam di jam tangannya yang kini sudah menunjukan pukul 07.05 WIB,sudah beberapa kali juga tak bosan-bosan mengecek pesan yang belum juga mendapatkan balasan.

"Guntur mungkin absen hari ini"
Kata Bintang yang sedang bercermin dikaca kecil sambil mengoleskan lipbalm kebibirnya.

Mega hanya diam mengelus-ngelus kursi tanpa penghuni itu.
Tak lama kemudian Andro masuk kekelas dan menempati bangkunya,dia keluar barusan habis dipanggil kekantor menggantikan Topan yang tengah dihukum karena telat bersama Bima.

"Kenapa?"
Tanya Andro heran melihat Mega.

Mega hanya menggeleng tak bertenaga.

"Eh,ada tugas ga? Bu Jani bakal masuk?"
Tanya Bintang

"Bu Jani bakal masuk tapi agak telatan dikit,dia cuman nyuruh gue ngumpulin pr yang kemarin."
Jelas Andro yang kemudian berdiri lagi hendak memunguti tugas anak kelas.

"Nih punya gue sama punya Mega"
Bintang memberikan dua buku pada Andro.

"Okeh"
Kata Andro yang mengambilnya lalu ia berkeliling memunguti tugas.

.....

Ditempat lain Guntur terbangun dari sofa milik kamar inap dirumah sakit.
Matanya menyipit sambil melihat jam yang melingkar ditangannya sudah menujukan pukul 08.25 WIB,dia mendengus pasrah karena kebablasan tidur setelah sholat subuh tadi.

"Guntur!"
Lirih Vega yang terbaring lemah diatas bed monitoring

Yang merasa terpanggil menengok lalu segera bangun dan menghampirinya.

"Aku haus"

Guntur tanpa berlama-lama langsung menuangkan air bening dari teko ke gelas.

Gunturpun membantunya terduduk dengan ganjalan bantal yang ditaruh di belakang punggungnya dan juga membantu gadis itu minum.

Guntur kemudian menarik kursi dan duduk disamping bed monitoring.

"Maafin...aku yang banyak repotin kamu"
Kata Vega

"Jangan lakuin itu lagi,dan jangan nyiksa gue"

"Maafin aku"

"Udah berapa kali gue ingetin sama lo,jangan makan pedes atau lo drop lagi...dan udah pasti gue yang disalahin"
Cecar Guntur

Vega hanya bisa menunduk mendengar laki-laki itu merundungnya lagi.

"Maafin aku"
Lirihnya dengan suara yang agak serak karena air matanya sudah pecah.

"Semudah itu lo bilang maaf ke gue setelah sekian lama lo nyiksa gue?"
"Lo ga tau gue sering digampar papah kalo gue gak nurutin dia buat jagain lo."
"Apa kata-kata maaf bisa ngilangin semua penderitaan gue selama ini?"

"Bilang sama papah lo kalo lo gak mau dijodohin...Kalo kaya gini lo bisa sakit,stres mikirin omongan pedes gue"
Cecar Guntur,urat-urat dikepalanya sudah  timbul menandakan amarahnya benar-benar memuncak.

"Aku beneran sayang kamu,Tur"
Lirih Vega yang mengusap air matanya dan langsung menggenggam tangan Guntur.
Vega menatap lekat Guntur yang enggan menatap wajahnya,beberapa kali Guntur memberontak tak mau digenggam Vega.

"Maafin yang udah lalu lalu,ayo kita kembali dari awal..."
Katanya yang perlahan mengusap air mata yang sempat jatuh membasahi pipinya.

Guntur yang mulai muakpun milih beranjak dari ruang inap tersebut.
Dirinya benar-benar kesal karena Vega juga dirinya harus bolos sekolah.

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang