7. pacar?

20 4 0
                                    

Mobilnya kini sudah terparkir di area parkiran Rumah Sakit.
Mega bersama kokohnya masuk kedalam rumah sakit.
Disepanjang jalan menuju ruangan dokter spealis jantung Mega nampak melamun memikirkan sesuatu.

"Ga usah dugun-dugun gitu...kan udah biasa."
Kokoh menyenggol lengan cucunya hingga menengok.

"Ngomong apa sih kokoh? Suka ngikutin anak jaman sekarang aja..."
Ujar Mega dengan tawa yang sempat ia tahan ketika melihat kokohnya terkekeh.

Dr.Alex Widiyanto S.JP
Mega dan kokohnya masuk kedalam ruangan tersebut.

"Selamat siang Mega...gimana kabarnya?"
Sapa Alex dengan ramah ketika Mega sudah terduduk didepannya.

"Selamat siang juga dok,baik alhamdulillah..."
Jawab Mega sambil tersenyum.

"Gimana kondisi jantung kamu akhir-akhir ini?"
Tanya Alex

"Mega sering banget rasain sakit dok dan kadang sampe pingsan"
Keluh Mega

Kemudian Alex memeriksa Mega.
Setelah itu perawat membawanya istirahat sebentar sekaligus menyuntik Mega di bed monitoring yang tak jauh dari situ.

Megapun mulai tak nyaman jika hanya tiduran diranjang itu.Ia pun mengubah posisinya menjadi duduk dengan kaki yang menggantung kebawah.
Kegamangan akan kondisinya sendiri mulai terlihat ketika dia menyaksikan pembicaraan serius antara kokohnya dan dokter Alex.Walaupun tak tau apa yang mereka bicarakan tapi Mega mengerti dari raut wajahnya.

"Mega...."
Dokter Alex melambai tangannya mengisyaratkan Mega menghampirinya.

Mega yang disuruh duduk disamping dokter Alex pun kemudian menarik kursi.

"Duduk dulu..."
Titah dokter Alex yang diangguki Mega yang sudah terduduk.

"Nih buat kamu,papah kamu yang nyuruh dokter ngasihin ini.."

Dokter Alex mengeluarkan smart watch dari lacinya dan memberikannya pada Mega.Itu berhasil membuat Mega tersenyum.

"Ini bisa bantu mendeteksi detak jantung kamu...jadi kalo udah bunyi itu tandanya detak jantung kamu udah melebihi rata-rata harus langsung istirahat."
Jelas dokter Alex memandangi Mega yang sibuk memakai jam barunya.

"Makasih dokter..."
Ucap Mega senang

"Bilang makasihnya sama papah kamu ya..."
Ucap Dokter Alex yang mengacak-ngacak rambut Mega gemas.

Mereka memang sudah dekat makannya terlihat seperti adik kaka,terlebih dokter Alex tergolong dokter muda.
Mega juga sering melihat dokter Alex digodain oleh perawat-perawatnya dirumah sakit.

"Dok..."
Lirih Mega yang sekilas memandangi kokohnya yang tersenyum padanya.

"Iya...kenapa Meg?"

"Waktu Mega bener-bener udah tinggal sedikit lagikan? Kondisi Mega makin ga baik aja kan?"
Tanya Mega bertubi-tubi sambil menunduk memandangi jam yang melingkar ditangannya.

"Mega harus optimis...Mega kesini juga karena Mega pengen sembuh kan? Dokter bakal bantu Mega kok."

"Tenang aja..."
Tambahnya sambil memegang bahu Mega.

"Dokter ga pinter bohongin anak kelas tiga sma..."
Cibir Mega yang terkekeh.

"Emang kamu pikir saya tadi ngebohong?"
Timpal Alex yang memasang muka sedikit kesal.

"Abisnya dokter sama kokoh tadi ngomongnya keliatan serius banget...muka kokoh juga kaya yang langsung sedih"

"Yeee,kamunya aja yang terlalu"
Sergah Alex menepak bahu Mega.

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang