29. pengakuan tidak terduga

1 1 0
                                    

Kring....Kring....Kring

Suara alarm begitu nyaring berbunyi ditelinga pria yang tadi menghabiskan malam larutnya dengan rumus-rumus kimia yang harus diselesaikan.
Tangannya meraba-raba meja kecil yang disimpan di samping kasurnya tengah mencari jam beker yang membuat sakit telinganya,dengan mata yang masih enggan dibuka Guntur mencoba menghentikan bunyi jam beker itu.
Hingga matanya sedikit terbuka dan melihat jarum jam pendek yang menunjukan ke angka tujuh dan jarum jam panjang yang menunjukan ke angka empat.

"INNALILAHI!! GUE BANGUN KESIANGAN!"
Teriak Guntur histeris yang langsung melompat dari kasur dan segera pergi kekamar mandi.Tak peduli dengan kasur yang masih berantakan.

Tidak butuh lama bagi seorang pria untuk bersiap-siap diri menggunakan seragamnya.
Tak peduli perutnya tidak diganjal dengan roti selaipun Guntur tetap memikirkan untuk segera berangkat ke sekolah.

Guntur langsung buru-buru menuruni tangga dan pergi ke garasi untuk mengambil motornya.
Guntur memakai helm dan juga jaket.

"Ya Ampun kuncinya ketinggalan"
Guntur menggeplak jidatnya yang terhalang kaca helm.Kemudian pergi kembali kekamarnya untuk mengambil kunci motor meski kepala sudah terpasang helm.

....

Cukup menghabiskan sebelas menit untuk sampai kesekolah itupun harus dengan sesi ngebut-ngebutan dijalanan aspal.

"Pak plisss ijinin Mega masuk"
Kata Mega memohon mohon didepan gerbang sekolah.

Dari jarak sepuluh meter Guntur memocot helmnya dan merasa terheran-heran dengan Mega yang malah ikut-ikutan terlambat juga.

"Nanti setelah bagian keamanan kesini dan itu sudah menjadi tugas mereka untuk mengesksekusi kalian"
Kata pak Omad satpam di SMA GALAKSI yang terkenal taat pada perintah yang diatas.

"Ya Allah pak,dikira Mega terpidana korupsi apa? Yang lebih tepatnya yaitu diadili"
Sergah Mega

Guntur menuntun motornya,sengaja tidak menyalakan mesin motornya agar tidak terlalu menganggu.

"Guntur!"
Pekik Mega yang menyadari Guntur sudah ada di jarak yang tak jauh dari dirinya berdiri.

"Siapa yang telat lagi?"
Tanya pak Omad kepo

"Pacar saya pak"
Jawab Mega percaya diri.

"PD banget"
Ujar pak Omad pelan

"Saya denger loh pak!"
Pekik Mega yang tidak terima.

Akhirnya Guntur tepat berhenti didepan Mega berdiri.

"Telat juga ?"
Tanya Mega basa basi

Guntur mengangguk mengiyakan.

"Hoy hoy!! Kalian berdua telat"
Ujar pak Guruh si bapak keamanan SMA GALAKSI yang membawa tongkat berukuran sedang yang digeplak-geplak ketelapak tangannya.

Dilapangan utama mereka berdua disuruh hormat kepada bendera merah putih.

"Bapa baru menemukan siswa siswi terlambat masuk sekolah sampai hampir jam delapan "
Tutur pak Guruh yang mondar mandir mengelilingi Guntur dan Mega.

Tepat sekali!
SMA GALAKSI memang menjadi salah satu sekolah yang amat mendisiplinkan muridnya.Pantas saja pak Guruh berkata seperti itu karena biasanya yang terlambat itu maksimal lima menit.
Terlebih Mega dan Guntur yang dikenal sebagai murid tanpa tanda merah dicatatannya yang sekarang tiba-tiba terlambat melebihi batas maksimal telat.
Apa kata dunia?

"Bapa punya hukuman spesial untuk kalian berdua...karena seperti yang bapa tau jika kalian pasti punya sebab terlambat tersendiri,kalian adalah murid yang baru satu kali membuat kesalahan dan bapa yakin sebabnya gak macem-macem...."

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang