Jam sudah menunjukan pukul 20.35 WIB.
Mega terduduk diranjangnya bosan sambil sesekali memainkan ponselnya untuk mengecek kabar lanjutan dari Guntur yang sudah berjanji malam ini akan menjenguknya.
Tak ada tanda-tanda apapun yang menunjukan Guntur datang.Mega mendecak kesal.Guntur jenguknya jangan kemaleman
Mega memencet tombol send untuk mengirim pesan singkatnya pada Guntur.
"Guntur beneran ga sih?"
Gumam Mega yang menengok kearah jam dinding yang kini sudah menunjukan pukul 20.50 WIB.Mega sudah beberapa kali membereskan poninya dan merapikan bajunya meskipun baju rumah sakit demi terlihat cantik didepan Guntur.
"Arghhh!!"
Mega menghela nafas gusarnya.Tak lama kemudian ada suara engsel pintu,sepertinya seseorang akan masuk kedalam bangsal Mega.
"Guntur!"
Ujar Mega antusias,matanya pun tak ingin beranjak dari arah pintu.Dirinya sudah berdiri tegak menyambut Guntur.Pintu sudah terbuka kemudian seseorang masuk kedalam bangsal Mega.Seketika ekspresi Mega berubah menjadi kecewa.Matanya menatap nanar lantai dan dirinya mulai terduduk lemas lagi.karena seseorang yang dia harapkan tak kunjung datang juga.
"Ni kokoh bawain nasi rames kesukaan kamu"
Kata Kokohnya sambil menghampiri Mega yang terduduk dibibir ranjang.Kondisi Mega sudah mulai sedikit membaik jadi boleh makan - makanan seperti biasa lagi.
Mega mendengus kecewa
"Koh,Mega lagi ga nafsu...""Loh? Kamu kan belum makan apa-apa"
"Mega tadi udah makan karena harus minum obat..."
Katanya sedikit kesal."Mega pengen jalan-jalan dulu koh."
Ujar Mega yang berdiri lalu beranjak.Kokohnya yang kebingungan dengan ekspresi Mega hanya bisa melihatnya pergi begitu saja.
"Kenapa dia?"
Gumam Kokoh Jamal yang memperhatikan Mega keluar dari bangsalnya.Kalau sudah begini kokohnya tak bisa berbuat apa-apa.Dia akan membiarkan Mega sendiri untuk melegakan pikirannya sejenak.
Mega berjalan gontai menyusuri koridor rumah sakit.Dia ingin pergi ke taman.Mencoba menghubungi Guntur sudah dilakukannya beberapa kali namun tak kunjung membuahkan hasil.
Dari tadi WA nya tidak aktif,ditelpon juga tidak aktif.Mega bingung kenapa Guntur lagi-lagi membuatnya merasa mengambang?Tapi ada sedikit keyakinan Mega jika Guntur akan menjenguknya meskipun cuman sebentar.
Baru setengah perjalanan menuju taman di rumah sakit.Mega sudah dibuat berhenti melangkah ketika ada seseorang yang dikenal mendapatinya sedang jalan-jalan.
Itu Andro dengan hoodie berwarna biru dongker dan celana berwarna krim melambaikan tangannya pada Mega,ditangannya nampak memegang bouquet bunga dan tote bag yang entah isinya apa.Kemudian menghampirinya dengan raut wajah ceria.
Andro terlihat tampan dengan senyuman mempesonannya.
Dia seperti model dimajalah-majalah,tepatnya majalah di korea.Mega mengembangkan senyuman semerekah mungkin dan berusaha nampak baik-baik saja meski dirinya sudah lemas lunglai karena menunggu kedatangan Guntur menjenguknya.
"Andro lo disini?"
Tanya Mega pada Andro yang sudah ada didepannya."Gue abis nganterin kemeja ka Surya,sekalian juga jenguk lo"
Jelasnya."Kenapa ka Surya? Sakit? Disini?"
Tanya Mega khawatir membuat Andro terkekeh melihat wajah syoknya."Selow,ka Surya sehat wal'afiat...cuman diakan udah dipindah tugaskan kerjanya disini sebagai dokter spealis Ginjal"
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Thousand Years
Teen FictionCinta seorang Mega Adie Ninggrum pada seorang laki-laki dingin yang susah ditaklukan yaitu Guntur Rasetya Gentar. Mega yang hanya memiliki waktu yang singkat menginginkan pengakuannya dibalas oleh Guntur laki laki yang sudah ia cintai semenjak masa...