27. ini cerita kita

1 2 0
                                    


"Sebegitu bencinya ya lo sama Fatir?"
Tanya Mega nyolot sambil memegang perih pipinya dan mendelik tajam kearah Bima yang tertunduk.

"Maafin gue Meg! Suwer gue gak sengaja"
"Niatnya mau nampar si bangsat licik itu"
Ucap Bima berkobar-kobar

"Lo seharusnya hati-hati!"
Sergah Mega.

"Hiks!"

Disana terlihat Bintang menundukan kepalanya yang terasa mau pecah.Tangisannya sedari tadi tak berhenti mengingat pria paling berengsek didunia telah menyakitinya.
Bagi Bintang,Fatir terlalu manis untuk ditinggalkan bahkan dilupakan sekalipun.
Dia masih tak percaya jika Fatir benar-benar bermain wanita dibelakangnya.Setahu Bintang,Fatir adalah sosok pacar idaman yang mempunyai kesetiaan yang amat diluar biasa.
Yang lebih menyakitkan adalah Fatir berselingkuh dengan Wulan,wanita yang belakangan ini banyak mengusik hari-harinya disekolah.Meskipun dia adik kelas tapi entah apa daya untuk melawannya.

"Bin...udah udah"
Mega menggeser duduknya dan memeluk Bintang yang menangis sendirian.Mega mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Maafin gue...gara-gara gue lo jadi kena pukul"

"Ini bukan salah lo Bin"
Ucap Mega mengelus punggung Bintang.

"Iya ini salah gue!"
Tukas Bima menyalahkan dirinya sendiri.

Bintang melepas pelukan Mega dia malah berpindah menjadi memeluk Bima dengan air mata yang masih bercucuran.
"Makasih Bim,maafin gue juga yang suka nyalahin lo"

"Pliss kali ini lo dengerin gue makannya"
Kata Bima mengelus puncak rambut Bintang.

Mega terdiam memperhatikan dua temanya itu sedang berpelukan ala ala drama korea.Mega tertawa ria didalam hati karen jarang-jarang dua makhluk ini bisa akur.
Semoga saja Mega harap mereka bisa damai sedamai damainya.

....

Andro setelah memberikan tas Mega ke UKS dia menyusuri koridor sekolah karena tengah mencari sesosok orang yang amat ingin ditemuinya.

"GUNTUR!"
Panggil Andro yang tengah melambaikan tangan kearah Guntur yang hendak menaiki tangga menuju rooftop sekolah.
Andro kemudian lari cepat untuk menyusuli Guntur yang sekarang sudah diam menunggunya..

"Kenapa?"

"Bisa bicara sebentar? Gue perlu ngomong sesuatu sama lo"

"Boleh,ngomong aja sekarang disini"

Andro menengok arah kanan dan kiri berharap tidak ada orang berlalu lalang.Akhirnya Andro setuju karena juga lingkungan rooftop memang selalu sepi.

Sebelum berkata banyak Andro berusaha tenang,mengambil helaan nafasnya,mengusap keningnya yang bercucuran keringat.

"Lo mau bilang apa?"

"Oh iya maaf..."
Andro sadar ia sedang ditunggu Guntur untuk bicara.

"Gue mau nanya sesuatu..."
Andro nampak ragu dengan pertanyaannya.

"Nanya apa? Langsung aja"
Guntur heran sekaligus bingung dengan Andro.

Tingkah Andro benar-benar membuat tanda tanya besar dikepala Guntur.Seolah-olah Andro seperti malu mengungkapkan perasaan.
Dibenak Guntur bertanya.
Lo gak akan nembak gue kan?

"Gue mau tau gimana perasaan lo ke Mega?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Guntur diam membungkam.
Andro memperhatikan raut wajah pria didepannya itu.
Ada jeda yang cukup lama untuk menunggu sebuah jawaban keluar dari mulut Guntur.

"Biasa aja"
Jawab Guntur santai dan tanpa ragu

"Yakin biasa aja? "
Mata Andro tak lepas mengamati raut wajah Guntur.

For A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang