Halaman 04

2.6K 326 22
                                    

Penyakitnya kambuh.

Gelisah.

Sehun menatap ponselnya gusar. Dalam hati berharap segera mendapatkan telepon atau setidaknya pesan singkat dari isterinya. Soal dirinya yang tadi katanya akan pergi ke restoran urung pria itu lakukan, rumah kawan seprofesinyalah yang kini menjadi tempatnya bertandang.

“Hubungi saja lah, Hun! Kau punya hak penuh atas itu!”, gerutu Baekhyun yang tak tahan melihat raut wajah gusar sang kawan.

“Tapi, aku baru mendapatkan telepon darinya 10 menit yang lalu...”

Baekhyun mendesah pelan, “Kau suaminya. Memintanya pulang sekarang juga tidak akan jadi masalah!”

Yang sedari tadi ingin Sehun lakukan namun, pria itu masih mempedulikan soal persahabatan antara isterinya dan ketiga pria itu.
“Aku tidak ingin dicap menjadi pria egois yang suka melarang isterinya melakukan ini itu...”

“Ya sudah, kalau begitu terserah kau saja!”

“Kau tadi mengapa tidak bekerja? Sedang tidak ada kelas?”, tanya Sehun menyandarkan punggungnya nyaman.

“Aku ijin. Jieun dari kemarin mual-mual terusㅡ”, ucapan Baekhyun terpangkas oleh perubahan raut wajahnya yang tiba-tiba menjadi cerah, “ㅡdan kau tau?”

“Tau apa?”, tanya Sehun dengan wajah polosnya.

Baekhyun terkikik lebih dahulu, “Aku akan segera menjadi Ayah. Hebat kan?”, ujarnya berbangga diri.

Kabar baik itu tak ayal memancing senyum tipis dari wajah Sehun, “Wah selamat ya. Aku turut berbahagia.”

“Tak kusangka aku bisa mencetak gol secepat ini!”

Baekhyun lebih tepatnya Byun Baekhyun, pria yang menjadi dosen di fakultas seni yang menjadi teman Sehun. Pria itu menikah seminggu sebelum Sehun dan Irene menikah, sekarang pria itu sudah akan menjadi Ayah saja.

“Lalu kau sendiri?”

“Apanya?”

Baekhyun mencebik, “Ck tidak usah sok polos! Ayolah pasti seru kalau kita menjadi Ayah dalam rentang waktu dekat hehe...”

Menjadi Ayah...

Kalimat Baekhyun langsung mengambil alih pikiran Sehun. Tak lama ia mengulum senyum samar-samar. Yang dikatakan Baekhyun mungkin benar, pasti seru jika Irene bisa hamil dalam waktu dekat-dekat ini!

“Ah perut Jieun masih rata saja aku sudah memikirkan nama untuk bayi kami...”, ucap Baekhyun yang tidak bisa untuk tidak menunjukkan wajah bahagianya.

“Pikirkan baik-baik! Aku tidak ingin ada replika dirimu, biar bayi kalian mewarisi sifat Jieun saja!”, sahut Sehun sengaja mengusili Baekhyun.

“Enak saja! Aku ini Ayahnya! Dia akan mirip denganku!” balas Baekhyun tidak terima.

Ddrrtt...

From: Rene🐰

|Sayang, kau masih di restoran?
|Aku dalam perjalanan pulang.

Kedua sudut bibir Sehun tertarik keatas mencetak senyum yang begitu sempurna. Tak berniat membalas pesan singkat itu, Sehun segera berdiri dan mengantongi ponselnya.

“Hey, mau kemana?”

“Irene sudah akan pulang!”

Baekhyun mengangguk paham. Memberi ijin untuk Sehun pamit dari rumahnya.

𝙏𝙝𝙖𝙣𝙩𝙤𝙥𝙝𝙤𝙗𝙞𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang