“Aku pergi. Tetaplah dirumah, jangan keluar! Jika ada sesuatu cepat hubungi aku!”
Kalimat syarat akan perintah itu Irene angguki. Selepas pulang dari rumah sakit dan kedai es krim, Sehun segera berangkat setelah masuk kedalam rumah sebentar untuk mengambil tasnya. Katanya ada beberapa tugas mahasiswa yang harus ia periksa, jadilah Sehun memutuskan untuk pergi lebih awal.
Satu kecupan lembut mendarat di kening Irene. Menatap sejenak paras menawan itu untuk beberapa detik sebelum pada akhirnya Sehun putuskan untuk berangkat.
Irene melambaikan tangannya ketika mobil milik sang suami perlahan mundur kemudian berbelok hingga hilang dari jangkauan pandangannya. Lantas tungkainya mengayun maju bermaksud menutup pintu pagar tapi sebuah mobil tiba-tiba berhenti tepat didepan rumahnya. Keningnya mengernyit.
Satu sosok yang kini wanita itu kenal betul muncul. Pria dengan pakaian semi formal keluar dari dalam mobil.
“Suho?”
“Bukannya aku sudah bilang, aku tidak bisa pergi! Aku tidak mendapatkan ijin dari Sehun!”
Kedua telapak tangan Suho saling bertemu, memohon pada Irene untuk memenuhi permintaannya.
“Rene, tidak ada yang bisa membantuku kecuali dirimu! Minho dan Key mana becus untuk urusan seperti ini! Dan lagi Ayah pasti akan lebih mendengar perkataanmu ketimbang aku yang anak kandungnya ini!”Irene menggaruk alis kanannya, ikut pening dengan permasalahan yang menimpa sahabatnya itu.
“Sshh maka dari itu sebelum bertindak pikirkan dulu resikonya!”, omelnya.“Mengomel disaat seperti ini pun tidak akan ada gunanya! Ayolah, bantu aku nanti kuberikan satu gedung apartemen khusus untukmu.”, rayu Suho.
Irene berdecih. Mau coba-coba rupanya...
“Apapun yang kau minta, Irene!”, imbuh Suho dengan memasang senyum yang bagi Irene malah terlihat menjijikkan.
“Hentikan, Suho! Aku mual melihat cengiranmu!”
Suho sama sekali pantang menyerah untuk membujuk Irene agar mau pergi bersamanya untuk menemui wanita yang menjadi kekasihnya, wanita yang kini tengah mengandung anaknya.
“Mengapa suamimu begitu kaku? Aku kan bukan orang lain, bahkan sebelum menikah pun kau kemana-mana selalu denganku! Apa-apaan dia itu!”
“Yaa, apa yang kau katakan? Isterinya ada disini!”, sahut Irene tak terima atas ucapan Suho meski dirinya membenarkan bagian kalimat yang sebelum menikah kemana-mana selalu dengan Suho.
“Apa alasannya tak mengijinkanmu pergi sekalipun untuk membantuku? Jika ada orang lain yang bisa kumintai tolong, aku tidak akan memaksamu begini, Rene!”, ujar Suho yang mungkin mulai lelah karena Irene terus melemparkan penolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙝𝙖𝙣𝙩𝙤𝙥𝙝𝙤𝙗𝙞𝙖
Romance[COMPLETED] thantophobia (n.) the phobia of losing someone you love ♥hunrene ♥baku ©ainiierv