1. Pagi

3K 180 7
                                    

"Aku hidup dengan alur jalan takdir. Tapi bukankah takdir bisa dirubah? Mungkin aku akan sedikit merubah alur jalan takdirku. Dengan caraku."

🍁🍁🍁


Seorang perempuan muda baru saja keluar dari sebuah restoran yang sudah sepi dari pengunjung, dia langsung berjalan mendekati Motor nya dan menyalakannya, sejenak dia menata sekitaran nya. Seperti biasa, Sepi. 

Malam sudah menunjukkan pukul 22.50 suasana bandung yang dingin di dukung hujan yang terjadi sore tadi tak membuatnya mengigil, mungkin karena dia sudah tinggal lama dan terbiasa dengan cuaca seperti itu.

Malam yang indah untuk tenggelam dalam bunga bunga mimpi, mimpi yang manis berbanding terbalik dengan nasib yang terjal serta lika liku jalan kehidupan.

Tak terasa dia sudah sampai ditempat tujuannya. Bukan Rumah, tapi tempat balap liar.

Oh.. Jangan lupa motor yang dimaksud tadi bukan motor seperti kebanyakan perempuan lain yaitu motor metic tapi sebuah motor sport berwarna hijau. Ya.. Warnanya hijau tapi belum tentu besok berwarna hijau karena pemiliknya akan cepat bosan dengan satu warna saja.

"Asik.. Rea udah dateng." seruan orang dari sebelah kiri nya membuat dia mengalihkan pandangan nya dari arena balap kearah laki laki muda itu.

"Hm." hanya itu yang keluar dari mulut perempuan itu.

"Cuaca lagi dingin dinginnya loh re, masa lu juga mau dingin ke gue, nanti beku tau rasa!." celoteh temen nya, namun tak dihiraukan sama sekali.

Dia lebih memilih menepikan motornya dan melangkah kearah sekumpulan remaja yang sedang asik mengobrol entah apa tapi mereka terlihat asik menikmati waktu 'Gibahnya'.

"Gimana?" satu kata yang mengundang perhatian dari remaja remaja itu.

"Eh udah dateng lo, Itu lawannya." kata salah seorang dari mereka dan mengarahkan jari telunjuknya pada seorang laki laki yang usianya berkisar antara 20-an.

'Anak kuliahan.'  batinnya.

"Ok! Gue siap." katanya, sambil berlalu dan kembali kearah motor yang dia parkir tadi.

Tidak ada yang heran dengan sifat perempuan itu, rasanya sudah biasa bagi mereka menghadapi sifat dingin dan keras kepala perempuan di hadapan mereka sekarang ini. Lihat saja sekarang, dia sudah sering dilarang untuk mengikuti balap liar.

Tapi ya.. Begitulah entah turunan siapa dia.

"Selamat malam semua!! Seperti yang kalian tau, hari ini kita kedatangan penantang baru.." kata bang oji pemimpin perkumpulan balap liar, membuat orang orang yang ada disana langsung mengalihkan perhatian nya kearah pria berusia 25 tahun itu.

"Oke gue mulai perkenalan nya ya! Disebelah kiri kita udah ada penantang baru, Rio dan disebelah kanan udah ada pemenang bertahan kita, Rea!." lanjutnya dan tak lama terdengar Seruan penuh semangat bersautan yang di tunjukan untuk kedunya tapi lebih dominan untuk Rea. Teman mereka.

"Kalian siap!?." tanya bang oji.

"Siap." hanya Rio yang bersuara, motor besar berwarna hitam itu mulai ia persiapkan sedangkan Rea hanya diam sambil menutup kaca helm nya dan mulai menyalakan motornya.

"Oke!

Satu...

dua...

tiga!!"

Suara deruh motor bersatu dengan teriakan penyeru semangat dari orang orang disekitar sana.

Malam kian dingin pertanda sudah memasuki tengah malam tapi itu tak membuat orang orang disana berenca untuk pulang, malahan mereka semakin semangat menanti siapa yang akan menjadi pemenang malam ini. Cuaca yang mendingin dan ketegangan diantara mereka kian menjadi saat melihat kedua motor itu mendekat secara bersamaan.

La Vida [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang