19. Absurd

725 69 2
                                    

Welcome 2020
Selamat baca!

***

Tiffany berjalan beriringan dengan Pak herman dan Bu lina untuk sampai ke kelas XI IPS 5.

Saat tiba di depan kelas itu suasana bising langsung terdengar dari arah pintu masuk kelas, senyum Tiffany mengembang saat itu juga.

"Pak, saya titip Tiffany. Saya permisi kembali ke kelas" ujar Bu lina dan langsung berlalu dari sana.

"Tiffany tunggu disini dulu nanti saya panggil kamu masuk" kata pak herman dijawab anggukan oleh Tiffany.

_____

"Pagi semua!" ujar pak Herman saat masuk kedalam kelas XI IPS 5, kelas yang tadinya ribut sekarang hening seketika.

"Pak kok masuk sih? Kan bukan jam sejarah" tanya salah satu murid nya.

"Memang tidak ada, saya hanya ingin mengenalkan murid baru pada kalian!" kata pak Herman dan diangguki mereka.

"Tunggu tunggu.. Yang lain mana ini? Kok sedikit sih?" tanya pak herman yang baru menyadari beberapa siswa nya tidak ada.

"Itu pak" kata Kanaya menunjuk teman temannya yang sedang tertidur di bagian belakang kelas.

"Ckckck! Heh! Kalian bangun! Kenapa tidur, masih pagi juga!" ujar pak Herman pada siswa siswanya yang sedang tertidur tenang di pojok kelas.

Mereka masih asik tidur tanpa terganggu dengan suara pak Herman yang menggelegar di ruang kelas XI IPS 5, pak Herman yang geram pun langsung mengambil air yang ada diatas meja salah satu muridnya dan mulai menyiram mereka berenam.

"BANJIR BANJIR!.. BANJIR WOE!" ujar salah satunya saat merasakan air menyiraminya.

"ADUH..SI SETAN BERISIK! ORANG LAGI TIDOR!" kata dua orang yang tak terganggu sama sekali dengan air malahan mereka terganggu dengan suara teriakan temannya sedangkan tiga orang lagi masih asik menyelam lebih dalam, dalam mimpi nya.

"BANJIR ANJING! INI BAJU GUE BASAH, LO BERLIMA BANGUN! ADA BANJIR!" teriaknya yang masih belum menyadari keadaan sekitar nya. Sedangakan temannya yang lain Terbahak mendengar perkataan teman sekelasnya itu begitupun Tiffany yang berdiri di luar kelas.

"Eh! Bapak ku sayang, kenapa ada disini pak bukannya ini jam Ekonomi ya?" tanyanya polos saat sudah sada ada guru wali kelasnya.

"Kamu ini Danu! Ckckck. Ini masih pagi kenapa kalian malah tidur!" kata pak herman kesal.

"Heheheh maaf pak soalnya tadi malam kita berenam nih.. Si kunyuk kunyuk kecuali saya nih ya, saya kan ganteng gak pantas dipanggil kunyuk pak, nah mereka ngajak mabar pak itu sebabnya kita ngantuk paginya hehehe. Kasian pak masa mabarnya sampe jam 3 pagi pak gegara si  bastian sih pak, masa dia curhat dulu masalah pacarnya yang selingkuh dan dia belum bisa move on sih! Nah sebagai teman yang baik ya, saya ngasih saran pak suruh cari pengganti baru, terus saya suruh dia buat macarin Nitya pak anak IPS 3 tapi saya pikir kembali nih pak, soalnya Nitya kan gebetan saya, masa saya kasih ke si titisan Amoeba ini sih, jadi-- ADUH.."

Sebelum menyelesaikan ucapannya sebuah tangan mendarat di punggung nya dengan keras hingga menimbulkan suara yang membuat mereka semua yang ada di sana menringis ngeri mendengarnya.

"Si bangke ngapain mukul gue! sakit woe!" ujar Danu kesal pada pelaku yang memukulnya yang tidak lain adalah Bastian sendiri.

"Titisan Amoeba mbah mu! Sialan!" ujar Bastian kesal kearah Danu.

"Heheheh.. Sorry beb" kata Danu dengan cengengesan nya.

"Jijik ogeb!"

"Yaudah sih jangan mukul!" kesal Danu saat Bastian akan kembali melayangkan tangan nya kearah punggung Danu.

La Vida [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang