35. Peringatan

737 75 0
                                    

Seorang laki laki jakum memasuki kawasan rumah mewah dengan langkah mantap, raut yang datar dan dingin membuat para maid disana segan untuk memberi hormat. Setiap maid yang disapa hanya dibalas dengan anggukan tanpa ada senyum.

"Kamu udah pulang sen?" suara lembut mengalun indah menyapa pendengarannya.

Seketika raut wajah yang dingin dan datar tadi berubah menjadi senyum hangat. "Iya ma, mama kok sendiri? Papa mana?" tanya Arsen laki laki yang memasuki rumah mewah tadi.

"Papa kamu bentar lagi pulang" jawab Selya Ibu dari Arsen.

"Oh yaudah aku keatas dulu ya" ucapnya.

"Tunggu" kata Selya membuat langkah Arsen terhenti di tengah anak tangga.

"Ya?" tanyanya.

"Kamu jangan lupa siap siap ya, Malam ini kita diundang makan malam dirumah keluarga Martadinata" ucap Selin sambil tersenyum lembut.

"Iya" jawabnya singkat dan langsung berlalu dari sana.

Arsenio Juandra Ramantha. Anak dari keluarga Ramantha, Selya Ramantha dan Wisnu Ramantha. Salah satu keluarga terpandang di jakarta. Laki laki dengan segala kharisma itu kini sudah memasuki kamar nya dan langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangan nya. Tak ada yang tahu banyak tentang dia karena Arsen sangat tertutup bahkan dari keluarga nya sendiri.

"Huh.." helaan nafas terdengar kasar dari nya.

"Kenapa gue kayak gini ya? Sejak kapan gue perhatian sama orang? Dan tadi kenapa dia bilang gitu ya?" racaunya sendiri. Teringat kejadian tadi siang saat dia mengantar kembali Tiffany menuju kelasnya.

FLASHBACK ON

"Udah sampai nih!"

"Hm.. Gue juga tau kali" ketus Tiffany.

"Lah cuman bilang" ujar Arsen tak terima.

"Hem.. Serah lo" jawab Tiffany acuh sedangkan Arsen disamping nya hanya mengangkat bahu acuh.

"Jangan lupa pembinaan nanti, diruang biasa" ingat Arsen saat melihat Tiffany mulai memasuki kelasnya yang terlihat sepi, tumben sepi biasanya gaduh. Pikir Arsen.

Tiffany berbalik dan terdiam sebentar. "Lo.." ucapnya pelan.

"Tolong jangan deket deket sama gue, jangan karena kita bercanda dan makan bareng tadi lo bisa deket sama gue, bukan besar kepala tapi kita beda. Lo sama gue beda dan gue gak suka ada orang baru masuk kedalam hidup gue" lanjut Tiffany dengan wajah serius. Datar dan dingin.

Arsen membalas tatapan Tiffany dengan tatapan yang sama. "Kenapa?" satu kata yang keluar dari mulut nya.

"Gue gak suka sama orang baru yang mau masuk ke hidup gue"

"Kalo gue tetap bersikeras masuk gimana?"

"Jangan! Gue takut kalo lo bersikeras mau masuk ke kehidupan gue nanti lo bakalan terjebak" jawab Tiffany dengan senyum kecil yang terkesan dingin, tatapan nya berubah menajam seperti bukan Tiffany yang biasanya. Yang dengan tampang malas dan acuh tak acuh.

"Gue gak ngerti" ucap Arsen bingung.

"Gak usah ngertiin, gue gak perlu di mengerti tapi satu hal, Jangan pernah mau berhubungan apapun sama gue karena gue bukan orang yang baik" ucap Tiffany dan langsung berlalu dari hadapan Arsen.

"Maaf tapi gue gak bisa diatur! Gue bakalan mencari tau dan mecari tau tentang lo! Karena lo perempuan pertama yang terang terangan minta gue menjauh Afrea!" lantang Arsen membuat Tiffany tak mau ambil pusing dan berjalan seperti tidak terjadi apa apa.

La Vida [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang