22. Belaan

752 77 1
                                    

Happy Reading!!

***

KRING!!!

Bel tanda pulang berbunyi kini semua siswa dan siswi SMA Gemilang mulai berhamburan keluar kelas begitupun dengan Tiffany dan kawan kawan.

"Nay bareng yuk!" ajak Danu saat mereka sudah berjalan beriringan.

"Nggak ah males, Gue ada yang jemput" ujar kanaya.

"Siapa? Pacar lo?" Tanya vian penasaran.

"Abang gue"

"Lo punya abang? Baru tau gue" kata Sebastian yang baru sadar.

"Iya, dia baru balik dari jogja. Dari rumah nenek gue" ucap Kanaya.

"Lo fan? Pulang sama siapa?" tanya Alvin.

"Biasa, angkot" ujar Tiffany yang memandang lurus kearah depan.

"Mau bareng gak?" tanya Alvin.

"Nggak usah, gue gak biasa ngerepotin orang"

"Kan sekarang kita temenan, gak papa kalo saling ngerepotin. Teman itu selalu ada disaat susah dan senang! Jangan lupa" ucap Danu bijak.

"Tumben lu bijak biasanya ngelantur mulu tuh mulut lo!" kata Sebastian membuat mereka tertawa.

"Sialan! Lo kira mulut gue apaan!" ucap Danu kesal.

"Udah ah berisik!" ucap Alvian yang merasa terganggu dengan perdebatan keduanya.

"Sensian banget si abang, dedek takut kan jadinya" ucap Danu manja membuat Alvian memukul bahu Danu kuat kuat membuat mereka kembali tertawa bersama. Interaksi mereka tak luput dari pandangan siswa siswi yang berlalu lalang di sekitar sana. 

"Gue duluan!" kata Tiffany saat mereka mulai terpisah di area parkir.

Tiffany mulai berjalan kearah halte menunggu angkot datang, kedua telinganya tersumpal earphone dan ditangan nya ada rubik yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi.

Saat sedang asik asik bermain tiba tiba seseorang berdiri dihadapan nya dan mengambil duduk disamping nya. Tapi Tiffany tetap tak peduli dan masih memainkan rubik di tangannya.

Orang yang disamping nya pun mulai kesal dan mengambil rubik di tangan Tiffany.
"Ish! Apaan sih?!" ujar Tiffany kesal pada orang itu.

"Sibuk amat lo sampe gak liat gue!" ketus orang disebelah nya.

"Yakali. Lo buta gak liat gue lagi apa?"

"Parah banget lo bilang gue buta re" ujar orang itu dengan nada sedih.

"Heheheh maaf za" kata Tiffany pada Ezra disamping nya.

"Iya iya.. Btw lo lagi ngapain disini?" tanya Ezra sambil memainkan rubik milik Tiffany.

"Lagi nunggu jodoh jemput"

"Lah gue dong hahahah" katanya sembari tertawa lebay.

"Emang gue mau sama lo?"

"Mau lah! Secara gue ini ganteng! Tinggi, cool bawa moge lagi. siapa sih yang gak suka sama gue!" ujarnya bangga.

"Ck! Bangga banget lo! Sayangnya lo bukan tipe gue" kata Tiffany malas.

"Tipe lo kek gimana sih? Penasaran gue"

"Nggak perlu tau! Blee" kata Tiffany memelet kan lidahnya kearah Ezra mengejek dengan maksud mengejek membuat Ezra greget dan mulai mengacak rambut Tiffany.

Tanpa mereka sadari sepasang mata mengamati mereka dengan tajam di kejauhan. 

"Sakit ih!"

"Au ah!"

La Vida [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang