Happy Reading!!
***
"Heh Sat! Kemana aja lo, dicariin daritadi." seru seseorang yang baru saja duduk disamping nya sembari menopang dagu.
"Gue ke perpus tadi bawa balik buku." balasnya.
"Dih sok rajin banget lo ke perpus."
"Gue disuruh kalo gak disuruh mana mau gue."
Laki laki yang tak lain adalah Ezra itu mengangguk. "Rea mana temen temen lu?."
"Gak tau, pada ngilang semua." balas Tiffany acuh tak acuh memakan kembali Nasi goreng didepan nya.
"Lu makan sendiri gak ngajak ngajak anjir! Suapin dong." seru Ezra kesal melihat Tiffany sibuk memakan makanannya sendiri tanpa melihat kearah nya.
Tiffany berdecak pelan, kesal akan tingkah sahabatnya namun tetap melakukan apa yang diminta Ezra yaitu menyuapi laki laki itu. "Gitu dong." ujarnya mengelus kepala Tiffany membuat perempuan itu pipi nya, Ezra tidak marah malahan dia tertawa melihat wajah kesal sahabat kecilnya itu.
Sedangkan orang orang yang melihat keakraban mereka menatap kagum seolah olah mereka pasangan yang sangat serasi begitupun dengan Raka dkk yang mau tak mau melihat keaeah Tiffany dan Ezra karena keduanya mampu menarik perhatian orang orang disekitar nya.
"Mereka beneran sahabatan gak sih? Kok keliatannya deket banget kek orang pacaran." tanya Meira pada teman temannya yang menatap kearah kedua orang itu juga.
"Temen rasa pacar kali." balas Reyhan mencelikkan bahunya.
Satria mengangguk. "Iya mungkin."
Para sepupu Tiffany hanya bisa melihat dari jauh keakraban keduanya ada rasa iri dihati mereka karena selama tinggal di Mansion Martadinata perempuan itu tak pernah sehangat dan se bahagia itu saat bersama mereka.
"Btw dia cantik tau, cuman keliatan kayak Tomboy aja gitu." celetuk Melvin tiba tiba membuat mereka semua melirik kearahnya.
Melvin yang merasa di pandangi pun melirik kearah teman temannya dengan mengernyit dahi. "Apaan? Gue bener kan? Dia cantik terus Tomboy."
"Lo suka sama Tiffany?." tanya Satria membuat Melvin mengangguk polos.
"Dia cantik, manis." ucap Melvin memandang tiffany yang sedang tertawa bersama Ezra.
Varro mengepalkan tangannya mendengar hal itu, dia menatap tidak suka kearah teman sepupunya. Tidak hanya Gaero bahkan Joshua dan Jordi pun menatap tak suka kearah teman nya.
"Pawang dia banyak, lu pasti kalah." balas Jonathan tiba tiba.
Melvin mengernyit. "Darimana lu tau dia pawang nya banyak?."
"Lah kan Tiffany temennya Ezra, temen nya Ezra berarti temen dia juga. Lu tau sendiri kan temen temen Ezra kek gimana? Kalo gue jadi lo sih mending mundur." Jonathan bergidik ngeri mendramatis membuat temn temannya yang lain mengangguk membenarkan ucapan laki laki itu.
"Tapi keknya susah juga kalo nau deketin, Orang si Tiffany nya jarang banget bergaul ama orang lain selain temen sekelas ama sahabat nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vida [Completed✅]
Teen FictionSomeone said : "everything will change, just a matter of time" Kalian percaya dengan kalimat itu? "Semuanya akan berubah, hanya tinggal menunggu waktu" Hm.. Entahlah menurutku itu tidak hanya sebuah kalimat penyemangat belaka tapi sebuah harap...