Apa kalian percaya akan reinkarnasi? Kalau kalian tidak percaya, disinilah aku sekarang. Aku, yang dulunya putri seorang pemulung jatuh cinta pada seorang jenderal perang wanita. Sudah jelas bukan status kami berbeda. Tapi, cinta memang membuat seseorang menjadi bodoh. Ya, itulah aku. Aku yang bodoh ini mencintainya sepenuh hati.
Aku bodoh sempat menolaknya saat pertama kali melihatnya. Karena aku tidak mengenal dirinya. Namun, seiring bayangan masa lalu itu datang bersamaan dengan janjinya, membuatku perlahan kembali mengingatnya. Kim Jisoo, itulah namanya. Jenderal perang wanita yang selalu kukagumi. Jujur, aku ingin cepat-cepat pulang dan melihat wajahnya kembali. Aku---akan berusaha membuatnya ingat kembali padaku dan janji masa lalu kita.
***
"Jisoo-ah, kau mau kemana?"
Jisoo berbalik dan menatap gadis yang memanggilnya ini, "Aku mau bertemu Yang Mulia Raja. Kau jaga rumah, ne?"
"Rumah bakal sepi karena tidak ada kau."
Jisoo tersenyum manis. Dia membelai surai lembut dari gadis yang ada di hadapannya sekarang. Lalu, dia pun menarik gadis ini ke dalam dekapannya, "Jangan khawatir. Aku akan pulang secepatnya."
Dengan berat hati, gadis ini pun mengangguk. Setelah itu, dia melepaskan pelukan Jisoo dan membiarkan wanita itu pergi menemui sang raja.
***
"Kerajaan kita diserang oleh sejumlah orang yang tidak dikenal semalam." Jisoo mendengarkan dengan seksama setiap kalimat yang keluar dari mulut sang raja. "Dan sebanyak 50 prajurit terbaik kita tewas."
"Lantas, apa yang akan kita lakukan yang mulia?"
Sang raja berpikir sejenak, lalu menatap Jisoo, "Jisoo, kau jenderal wanita terbaik yang ada di kerajaan ini." Jisoo berdiri dan memberi hormat pada sang raja, "Aku ingin kau yang membunuh orang-orang tak dikenal itu."
"Akan kulakukan, Yang Mulia." Jisoo memberi hormat sekali lagi sebelum keluar dari ruangan rapat khusus.
***
TRANG! CRAT!
"Ugh!" Jisoo jatuh berlutut akibat tebasan dari salah satu prajurit yang tak dikenal itu.
"Huh! Dasar lemah kau!" Salah satu dari prajurit tersebut mengayunkan pedangnya untuk menebas kepala dari Jisoo.
Jisoo memejamkan matanya, memasrahkan prajurit itu untuk menebas kepalanya.
CRAT!
"Kau ini bodoh atau apa? Kenapa cepat sekali menyerah?"
Jisoo membuka matanya saat mendengar suara itu. Dia terkekeh saat melihat orang yang telah menolongnya itu.
"Kau datang di waktu yang tepat, Mina-ssi." Ucap Jisoo sembari berusaha berdiri.
"Cih! Kalo aku tidak datang, kau pasti sudah mati!" Balas Mina dengan nada cibirannya. "Terus, Seolhyun mau kau kemanakan nanti?"
Jisoo hanya tertawa, lalu dia kembali mengacungkan pedangnya. Kini, sudah ada Mina yang membantunya. Jadi, dia pasti akan dengan mudah mengalahkan para prajurit ini.
"Kau ambil kiri dan aku ambil yang kanan." Titah Jisoo pada Mina.
Mina tersenyum miring, lalu membalikkan setengah wajahnya menatap Jisoo, "Kau selalu pandai dalam strategi, tapi bodoh dalam peperangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Forget(Completed)
FanfictionSegala tentangmu, tidak akan pernah kulupakan.