13

1.3K 203 19
                                    

Kenapa aku harus dipertemukan dengan cinta kalau terasa akan sesakit ini?

Kenapa aku harus dipertemukan dengan cinta kalau tau tidak akan pernah memilikinya?

Kenapa aku harus dipertemukan dengan cinta kalau hanya dipermainkan olehnya?

Kenapa? Kenapa? Dan kenapa?

Aku tidak tau takdir akan sekejam ini padaku.

Takdir menghukumku untuk tidak boleh merasakan cinta bahkan satu detik pun.

***

Jennie dan Jisoo kini tengah berada di taman hotel. Jisoo telah meminta izin pada Rosé agar dia mempunyai waktu untuk menyelesaikan semuanya. Keduanya hanya terdiam dengan pandangan mengarah ke danau buatan di taman itu. Bingung, keduanya tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Jisoo menghela nafasnya, kemudian menatap Jennie. Jisoo merangkul bahu Jennie. Jennie merasa tenang dan nyaman saat dirangkul oleh Jisoo sama dengan jaman Dinasti Joseon dulu. Jennie tersenyum tipis, kemudian berkata, "Aku kira, kita akan menjalani hubungan yang berbeda setelah aku terlahir kembali."

Jisoo melepaskan rangkulannya pada bahu Jennie. Pandangannya kembali lurus ke depan. Hatinya sudah memilih. Dia benar-benar tidak bisa menerima Jennie sebagai kekasihnya. Namun begitu, Jennie juga berharga baginya. Dia menyayangi Rosé yang notabene adalah inkarnasi dari kekasih masa lalunya, Kim Seolhyun. Tapi, dia juga menyayangi Jennie yang notabene adalah sahabatnya sendiri.

Jennie mengusap air matanya. Dia berdiri, lalu berjalan meninggalkan Jisoo. Sebelum dia menjauh, Jennie menghentikan langkahnya dan membalikkan setengah wajahnya menatap Jisoo seraya berkata, "Aku akan memberimu pilihan, Jisoo."

Jisoo menutup matanya. Entah kenapa, hatinya terasa sesak. Dia tidak mampu membalas ucapan Jennie. Jisoo menggeleng pelan, lalu berdiri dan menghampiri Jennie, "Kalian berdua bukan pilihan, Jennie."

"Kau harus bisa memilih!" Jennie meninggikan nada bicaranya. "Antara aku dan Chaeyoung, siapa yang kau pilih?!"

Jisoo menghela kasar nafasnya, dia benci berada di situasi seperti ini. Dia tidak ingin diberi pilihan sulit seperti ini. Antara Rosé dan Jennie, dia pasti akan memilih keduanya. Namun, dalam status yang berbeda. Jisoo adalah orang yang setia. Dia tidak ingin mengkhianati cintanya.

"Mianhae." Jisoo menggeleng, "Aku memilih Chaeyoung."

Jennie tersenyum lirih dan mengangguk, "Semoga kau langgeng dengan adik perempuanku, Jisoo-ah."

Jennie kembali membuka langkahnya. Namun, langkahnya kembali tertahan saat Jisoo menahan tangannya. Jennie menghempaskan tangan Jisoo, lalu mempercepat langkahnya meninggalkan Jisoo yang terdiam di tempat.

(Anggap ini sebagai soundtrack ya.)

Jennie mengubah langkahnya menjadi berlari. Air matanya sudah mengalir deras. Ingin dia menyerah begitu saja dan melupakan rasa cintanya pada Jisoo. Tapi, tidak bisa. Dia tidak bisa menghilangkan rasa cinta itu. Jeongyeon terkejut saat mendengar bantingan keras pintu mobil. Dia menatap Jennie dari kaca spion yang ada di dalam mobil.

Never Forget(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang