09

1.6K 241 13
                                    

Jisoo berjalan tergesa-gesa memasuki lobi hotel. Dia hanya ingin satu tujuan, yaitu bertemu dengan Rosé. Hingga tanpa sadar, Jisoo menabrak seseorang sampai terjatuh. Merasa bersalah, Jisoo pun langsung menjulurkan tangannya untuk menolong orang yang ditabraknya tadi.

"Gwenchana?" Tanyanya.

Orang tersebut hanya bisa mengeluh kesakitan. Karena kasihan, Jisoo pun mengangkat tubuh orang tersebut ala bridal style. Jisoo terdiam saat dia melihat siapa yang diangkatnya. Wajah cantik itu begitu dekat dengannya, membuat jantung Jisoo berdegup kencang.

"M-mianhae, nona Park." Jisoo menjeda kalimatnya, "Aku tidak sengaja menabrak anda."

Orang yang ternyata Rosé pun tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya. Tatapannya fokus pada bibir hati milik Jisoo. Dengan perlahan, Rosé pun mencium bibir Jisoo. Membuat Jisoo membelalakkan matanya. Bukan hanya Jisoo, seluruh tamu bahkan Seulgi dan Yeji yang melihat kejadian itu pun membelalakkan mata mereka.

"Aku merindukanmu, Jisoo-ah." Ucap Rosé setelah melepaskan ciumannya.

Jisoo membalas ucapan Rosé dengan senyuman tipisnya. Lalu, dia pun membuka langkahnya membawa Rosé menuju klinik hotel.

***

Sementara itu...

Mina membanting pelan pulpennya ke atas meja. Pekerjaannya yang banyak belum lagi Jaehyun selalu datang dan mengganggunya. Mina mengambil ponselnya dan menekan salah satu kontak yang ada di sana. Mina berdecak saat kontak yang ditelponnya tidak mengangkat telponnya.

"Ck! Kemana sih?!" Mina menatap ponselnya, lalu kembali menekan nama tersebut.

Sekali lagi, nomor yang dihubungi Mina tidak menjawab telponnya. Mina membanting pelan ponselnya ke atas meja kerjanya. Helaan nafas berat lolos begitu saja dari mulutnya. Mina memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya. Dia tidak ingin melampiaskan emosinya pada orang yang tidak bersalah padanya.

"Annyeong, Mina." Mina menatap malas pada pemilik suara tersebut. Siapa lagi kalau bukan Jaehyun.

"Ngapain kemari sih?" Tanya Mina ketus.

Jaehyun tersenyum penuh arti, lalu mendekati meja Mina, "Aku merindukanmu."

Mina memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak ingin menatap wajah menyebalkan milik Jaehyun. Dia berdiri dari kursi kebesarannya dan melangkah ke arah pintu ruangannya. Dia membuka pintu tersebut seraya berkata, "Sekali lagi aku tekankan, Oppa. Aku tidak akan keluar bersamamu. Kuharap kau mengerti itu."

Jaehyun tersenyum miring, "Kau meremehkanku?!"

Mina menggeleng, "Aku tidak pernah meremehkanmu. Tapi, aku tidak cinta padamu."

Jaehyun mengangguk, lalu membuka langkahnya keluar dari ruangan Mina. Sebelum melangkah keluar, Jaehyun sempat berkata, "Kau tau aku tidak akan menyerah kan, Mina-ssi."

"Silahkan coba terus, Oppa. Kau tau, kau tidak akan pernah berhasil." Balas Mina sinis.

Tak ada kata yang keluar dari mulut Jaehyun. Dia pun keluar dari ruangan Mina. Meninggalkan Mina yang berdiri di balik pintu yang telah ditutupnya. Mina kembali memejamkan matanya.

"Kurasa, aku butuh liburan." Gumamnya pelan.

Setelah itu, Mina pun keluar dari ruangannya dan menemui Sana. Mina tersenyum sejenak pada Sana, lalu berkata, "Kosongkan semua jadwalku untuk besok."

Sana menatap Mina bingung, "Tapi Hoejangnim, jadwal anda untuk besok sangat padat."

"Saya bilang kosongkan ya, kosongkan!" Mina menatap tajam pada Sana, "Jangan berani menentang, atau kau saya pecat!"

Never Forget(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang