Jisoo mendudukkan dirinya di kursi tunggu rumah sakit. Helaan nafas panjang terdengar dari mulutnya. Kekasihnya berada di UGD dan sedang ditangani oleh para dokter. Jisoo hanya bisa menunggu dan berharap kekasihnya baik-baik saja. Setetes air turun dari kedua matanya dan membasahi pipinya. Dia tidak menyangka bahwa Rosé akan menjadi korban dari perselisihannya dengan Dahyun.
CKLEK!
Jisoo berdiri dari kursi tunggu dan langsung menghampiri sang dokter begitu mendengar pintu UGD terbuka.
"Dokter-nim, bagaimana keadaan Park Chaeyoung?" Tanya Jisoo dengan nada paniknya.
Sang dokter tersenyum dan menggeleng, "Nona Park tidak apa-apa. Tusukan yang diterimanya tidak begitu dalam."
Jisoo bernafas lega mendengar jawaban dari sang dokter. Dia membungkuk pada sang dokter seraya mengucapkan terima kasih padanya. Sang dokter pun menepuk pelan pundak Jisoo dan berjalan pergi untuk menangani pasien lainnya.
Setelah sang dokter menghilang dari pandangannya, Jisoo pun berjalan mendekati kaca dari kamar UGD. Jisoo tersenyum tipis saat matanya melihat Chaeyoung sedang terbaring di ranjang. Dia cukup bersyukur karena kekasihnya itu tidak mengalami luka parah.
"Pabo yeoja!" Gumam Jisoo pelan.
***
Matahari dengan cepat menyambut. Seluruh masyarakat Korea memulai kembali aktifitas mereka. Tak terkecuali Seulgi. Saat ini, dia tengah menikmati sarapannya bersama sang istri. Seulgi sangat menyukai sup rumput laut yang dimasak oleh Joohyun. Bukan cuma itu. Seulgi juga sangat menyukai semua masakan Joohyun. Joohyun memang pandai memasak. Itulah salah satu alasan yang membuat Seulgi jatuh cinta pada Joohyun.
"Hari ini, kau pulang jam berapa?" Tanya Joohyun setelah menelan makanan yang ada di mulutnya.
"Hahi ihi, ahu hulang seperhi hiasa." Jawab Seulgi dengan mulut yang penuh makanan.
"Telan dulu makananmu baru ngomong." Ucap Joohyun.
Seulgi menelan makanannya kemudian berkata, "Hari ini, aku pulang seperti biasa."
Joohyun mengangguk. Lalu, dia pun kembali menghabiskan sarapannya. Sebenarnya Joohyun ingin mengatakan sesuatu pada Seulgi. Tapi, dia lebih memilih merahasiakannya daripada harus membuat Seulgi terkena serangan jantung.
"Ya, aku akan menunggu saat yang tepat untuk mengatakannya." Batin Joohyun.
Seulgi berdiri dari kursinya setelah menghabiskan tetes terakhir dari susunya. Dia juga telah menghabiskan sarapannya. Seulgi membawa piring dan gelas bekasnya untuk dicuci. Setelah itu, dia pun mendekati Joohyun dan mendaratkan ciuman di puncak kepala, kedua pipi dan terakhir, bibir Joohyun. Joohyun tersenyum manis pada Seulgi sebelum memeluk Seulgi dengan sangat erat.
"Pulang kerja langsung pulang ke rumah ya? Jangan melalak." Pesan Joohyun pada Seulgi.
Seulgi tersenyum manis dan mengangguk, "Ne. Kau jaga rumah dengan baik ya?"
Joohyun juga tersenyum manis dan mengangguk. Lalu, Joohyun pun melepaskan pelukannya dan mendaratkan ciuman di kening Seulgi cukup lama. Setelah puas, Joohyun pun melepaskan ciuman tersebut.
"Aku berangkat kerja dulu, ya." Pamit Seulgi yang hanya diangguki oleh Joohyun.
Setelah itu, Seulgi pun berjalan keluar rumah menuju panti asuhan di dekat rumahnya untuk menjemput Yeji.
Seulgi tersenyum manis saat melihat Yeji tengah menunggunya di depan pintu gerbang panti asuhan. Yeji yang kebetulan melihat Seulgi mendekat pun membalas senyuman Seulgi. Lalu, keduanya pun berangkat bersama ke Royal Suite Hotel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Forget(Completed)
FanfictionSegala tentangmu, tidak akan pernah kulupakan.