27

946 129 5
                                    

Jennie membanting keras pintu mobilnya. Membuat Sooyoung yang masih berada di balik setir terkejut. Sooyoung tidak menyangka bahwa Jennie akan seemosi itu pada Jeongyeon. Sebagai junior, tentu Sooyoung sangat menghormati Jeongyeon. Dan Sooyoung tentu sangat mengerti kondisi Jeongyeon.

Sooyoung menghela sejenak nafasnya sebelum akhirnya turun dari mobil dan menyusul Jennie ke dalam apartemen. Sesampainya di dalam, Sooyoung langsung masuk ke dalam kamar Jennie dan melihat Jennie sedang mencoba beberapa pakaian yang akan dipakainya saat konser nanti.

"Ah! Kebetulan kau masuk." Jennie menarik tangan Sooyoung, "Bantu aku untuk memilih pakaian yang cocok buatku."

Sooyoung tersenyum tipis dan menuruti permintaan Jennie. Dia pun membantu Jennie memilih pakaian yang kasual, namun memancarkan kesan mewah saat tampil di panggung.

"Coba ini." Sooyoung menyerahkan sebuah gaun pendek Chanel berwarna putih kepada Jennie.

Jennie menerima gaun pendek tersebut dari tangan Sooyoung, lalu masuk ke kamar ganti pribadinya. Setelah beberapa menit, Jennie keluar dari kamar ganti pribadinya dan menunjukkan gaun pilihan Sooyoung. Sooyoung tersenyum saat melihat gaun tersebut sangat cocok di tubuh Jennie.

"Gaun itu sangat cocok kau pakai saat tampil di panggung." Ucap Sooyoung.

"Benarkah?" Jennie memutar tubuhnya, "Kau memilki selera yang bagus dalam fashion."

Sooyoung melebarkan senyumannya saat menerima pujian dari Jennie.

"Baiklah!" Jennie menjeda sejenak kalimatnya, "Aku akan memakai ini saja untuk penampilanku di konser."

Sooyoung mengangguk, lalu beranjak dari kamar Jennie menuju ruang tamu apartemen. Disitu, Sooyoung mulai mengeluarkan laptopnya dan bekerja. Dia menyusun kembali jadwal rundown acara konser dari Jennie. Matanya teralihkan oleh ponselnya yang bergetar. Sooyoung meraih ponselnya. Dia langsung menggeser tombol hijau di layar ponselnya dan menempelkan benda persegi panjang tersebut ke telinganya seraya berkata, "Yeoboseyo, Yang Sajangnim?"

'....'

"Wae? Kenapa Sajangnim merubah jadwal konser?"

'....'

"Ah, ne, ne, arraseo. Nanti akan saya sampaikan pada Jennie." Tutt!

Sooyoung menghela nafas beratnya setelah sang produser yang mencakup sebagai atasannya itu menutup telpon. Sang produser mencakup atasannya itu mengganti jadwal konser Jennie menjadi besok malam. Sooyoung tidak tahu bagaimana caranya memberitahukan ini pada Jennie. Dia takut Jennie marah.

Sooyoung terkesiap saat dia merasakan tepukan di pundaknya. Dia membuang tatapannya pada Jennie yang entah sejak kapan telah berada di sampingnya.

"Melamun terus." Jennie menjeda kalimatnya, "Waeyo, Sooyoung-ah?"

Sooyoung menelan salivanya dengan susah payah. Mulutnya tercekat tak tahu harus berkata apa. Dia benar-benar takut Jennie marah.

"Sooyoung-ah, gwenchana?" Tanya Jennie dengan nada khawatirnya.

Sooyoung tersenyum tipis dan menggeleng, "Tadi, Yang Sajangnim menelponku."

"Mwo?" Jennie mengerutkan keningnya, "Apa katanya?"

"Sajangnim mengubah jadwal konsermu menjadi besok malam." Jawab Sooyoung dalam satu tarikan nafas.

Jennie mengangguk, sudah biasa dirinya menerima perubahan jadwal dari sang produser. Sooyoung merasa lega karena Jennie tidak marah padanya. Jennie adalah seorang yang profesional jika menyangkut karirnya. Sooyoung tahu akan hal itu. Makanya dia langsung mengirimkan lamaran ke kantor agensi Jennie dan berhasil diterima sebagai manajer baru dari Jennie.

Never Forget(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang