• 5- Film Horor •

534 70 1
                                    

"Lo kenapa?"

Cantika terdiam sejenak untuk memberikan jawaban yang akan dilontarkannya, "apanya kenapa?"

Kini keadaan terbalik menjadi Rendi yang diam. Ia sendiri bingung mengapa bertanya seperti itu kepada Cantika.

"Lupain. Kenapa lo diem aja tadi? Kenapa gak ngelawan?"

Gue takut.

"Gue males perang mulut." ucap Cantika berbohong.

"Dia udah bukan perang mulut beg*. Dia udah main fisik."

Cantika tertunduk dalam-dalam. Ia tidak bisa menjawab perkataan Rendi.

"Gue pulang. Udah ditungguin di depan gerbang," Cantika berlalu begitu saja meninggalkan Rendi yang masih diam di tempat.

🍁🍁🍁

"ABAAANGG!!!" teriak Cantika.

Merasa namanya terpanggil, Alex menoleh ke arah tangga dan mendapati Cantika yang sedang berlari menuju arahnya.

"Lo teriak nyaring banget, by."

"Masa sih? Perasaan biasa aja."

"Menggelegar satu ruangan dibilang biasa aja?"

Dengan polos Cantika mengangguk membuat Alex gemas dan mengacak pelan puncak kepala Cantika.

"Abang kenapa kesini?"

"Gapapa, mau main aja sama big baby."

"Main boneka mau?"

"Ya gak boneka juga, by. Kok abangnya diajak main boneka."

"Nonton film hantu aja gimana?" saran Cantika.

"Boleh deh, seru kayaknya," Alex mengangguk.

"Bentar, Cantika ambil laptop dulu."

Cantika beranjak dari duduknya dan menaiki tangga untuk mengambil Macbook miliknya. Tak lama kemudian Cantika kembali sambil membawa Macbook juga chargernya.

"Di kulkas ada makanan kan, by?" tanya Alex yang berjalan menuju dapur.

"Ada. Minuman juga ada kok. Cantika nitip soda ya bang."

Tidak ada jawaban. Alex datang dengan membawa beberapa bungkus snack dan minuman untuk mereka konsumsi nanti. Tetapi tidak ada soda disana.

"Sodanya mana bang?"

"Jangan kebanyakan minum soda. Lo sering minun soda kan?"

"Eh? Ketauan deh," Cantika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari terkekeh pelan.

"Untung sayang. Nih, minum jus atau susu kotak."

"Iya."

Setelah menyalakan laptopnya, Cantika mematikan lampu ruangan tengah agar suasananya mendukung. Mereka berdua duduk di karpet dengan cemilan juga laptop dihadapan mereka.

15 menit berlalu, raut wajah Cantika masih terlihat datar. Mulutnya sibuk mengunyah cemilan dan meminum susu kotak rasa strawbery.

Berbeda dengan Alex yang wajahnya sudah pucat. Wajahnya ia tutupi dengan bantal sofa. Sesekali mengintip ke arah laptop. Jika suara musik seram terdengar, ia akan menutup wajahnya sampai musik itu selesai.

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang