Alex yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi dan cemilan di tangan kanannya dikejutkan dengan kedatangan Cantika yang tiba-tiba. Dan wajahnya yang lebih mengkhawatirkan.
Cantika sedang menangis.
"By lo kenapa?" Alex berdiri dan segera mengejar Cantika yang hendak menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Cantika, jangan nangis lagi dong," teriak Feby di depan pintu.
Langkahnya terhenti karena Alex yang mencegahnya. Ia menatap Alex dan Feby bergantian dengan tatapan kosong dan wajah sembabnya.
Alex mempersilahkan Feby masuk lebih dulu. Ingin menanyakan apa yang terjadi dengan adik kesayangannya ini.
"Cantika mau ke kamar aja, bang. Cantika mau istirahat, capek. Oiya, makasih ya Feb udah nganter gue," Ia langsung melangkahkan kakinya tanpa memperdulikan wajah kebingungan Alex.
Ada apa sebenarnya?
Alex melangkah ke arah sofa yang ia duduki tadi dan mempersilahkan Feby untuk duduk.
"Cantika kenapa?" tanya Alex to the point.
"Dia nangis gegara bonekanya."
"Boneka?" beonya.
"Boneka yang dia bawa waktu kemah itu. Bonekanya robek, rusak. Pas paginya waktu mau pulang, dia nemu bonekanya di tenda udah robek. Nih," Feby menyerahkan bonekanya kepada Alex yang langsung diterima olehnya.
"Tadi pagi masih diadain bersih-bersih. Pas balik, tau-tau bonekanya udah gini. Trus nangis sampe sekarang."
Ia menatap boneka itu sejenak. Tentu saja ia menangis jika boneka ini rusak. Ini boneka satu-satunya yang diberikan oleh almarhum kedua orang tuanya.
Hanya benda itu yang menjadi kenangan terakhir dan hadiah terakhir yang diberikan untuknya. Cantika sangat menjaganya. Entah siapa yang melakukannya, Alex makin tidak tenang.
Pada saat MPLS berlangsung, Cantika merasa pusing karena rambutnya ditarik begitu keras. Kemudian terkunci di toilet sekolah. Dan sekarang boneka kesayangannya robek.
🍁🍁🍁
"By, makan dulu." bujuk Alex.
Cantika masih enggan beranjak dari kasurnya. Tangannya kembali menarik selimut hingga tubuhnya tertutup semua.
"Atau mau keluar aja? Abang besok udah gak nginep disini lagi." suara Alex makin melembut.
Mendengar hal itu, Cantika langsung beranjak dari kasurnya dan pergi ke arah lemarinya untuk mencari pakaian yang akan ia gunakan.
Alex tersenyum. Melihat tingkah adiknya yang masih sedikit kesal tetapi tetap mau pergi keluar dengannya. Bibirnya sedikit ia manyunkan. Lucu. Hal itu selalu membuat Alex gemas.
Sudah menjadi kebiasaan keduanya jika hari terakhir Alex berada di rumah Cantika, maka mereka akan keluar untuk sekedar berjalan-jalan.
Cantika memilih kaos putih polos dan dilapisi dengan hoodie berwarna hitam. Bawahan yang ia gunakan juga warna yang senada dengan hoodienya.
Setelah siap, ia langsung menuruni tangga dan menemui Alex yang sedang menunggunya di ruang tengah sambil menonton televisi.
"Udah siap?" tanya Alex yang hanya dibalas anggukan oleh Cantika.
Masih sedih ternyata. Batin Alex.
Sedangkan warna baju yang Alex pakai berbanding terbalik dengan adiknya. Ia memakai kemeja putih dan celana hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔
Teen FictionDON'T COPY MY STORY! "Jaket lo mana?" "Ada di tenda." "Kenapa gak pake?" "Lupa," Cantika hanya nyengir kuda yang membuat Rendi memutar bola matanya malas. Rendi langsung melepas jaket yang ia pakai. Kemudian ia berika kepada Cantika, "pake." "Loh? G...