• 27- Luka •

311 46 2
                                    

Nathan
Gue udah di depan

Mendapat pesan singkat itu, cepat-cepat Cantika memakai sepatunya dan keluar menemui Nathan. Di depan rumahnya sudah terparkir mobil hitam dengan seseorang yang bersandar di pintu mobil.

Memakai setelan serba hitam dengan airpods di kedua telinganya.

Memakai setelan serba hitam dengan airpods di kedua telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maap lama," Cantika menghampiri. Nathan tersenyum lalu menggeleng.

"Gak kok, ayo masuk," ia membukakan pintu untuk Cantika. Setelah masuk, Nathan berjalan memutar dan duduk di kursi pengemudi. Kemudian ia menyalakan mesin mobilnya dan melaju menuju toko buku yang berada di mall.

"Joshua lagi ada acara keluarga di rumahnya. Makanya gak bisa nemenin." ucap Nathan membuka topik obrolan.

"Ooh, emang sering bedua ya?"

"Iya, bareng terus kek perangko sama amplop."

"Temen dari kecil?"

"Iya, dari SD. Tau gak? Yang lebih sering ngajak keluar bareng itu si Joshua. Bosen katanya di rumah terus."

"Jalan kemana emang?"

"Gada tujuan, paling sering ke mall. Muter-muter sampe 8 kali, masuk keluar toko. Liat-liat barangnya, terus keluar. Kalo ada baju atau barang yang bagus ya beli."

Cantika terkekeh, "gak cape apa muter-muter gada tujuan?"

"Cape pasti. Tapi habis itu kita makan. Udah gitu Joshua beli makannya banyak banget. Mbak-mbak kasirnya ketawa. Dia yang beli, gue yang malu."

"Pasti lo dikira rakus," ia tertawa.

"Image cool gue seketika menghilang, Ca. Untung temen, kalo gak udah gue tinggal."

"Jahat bener. Gue kadang kalo marah juga gitu kok. Jalan sama bang Alex terus mesen banyak. Bang Alex aja sampe malu."

Mereka terus mengobrol sepanjang jalan. Perjalanan 25 menit hanya terasa seperti 5 menit. Nathan tidak membuatnya bosan.

Saat turun, Nathan mengambil tas di kursi belakang. Cantika belum turun, masih melihat apa yang diambil laki-laki dihadapannya ini.

Masker?

Ia mengambil masker hitam dan memakainya. Nathan sakit?

"Kenapa pake masker? Lo sakit?"

"Cewe-cewe kadang liatin gue kalo jalan. Gatau salah apa, terlalu tampan mungkin. Makanya pake masker."

"Dasar kepedean."

"Beneran. Coba liat nanti ya. Ini maskernya simpan di tas lo dulu bisa? Gue gabawa tas soalnya."

"Bisa kok," ia memindahkan tas punggung kecilnya ke pangkuannya. Membuka resleting lalu memasukkan masker Nathan.

"Lagian lo ada-ada aja sih. Segitunya emang? Perasaan lo aja kali."

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang