• Bonchap 1 •

276 31 10
                                    

Hari berlalu begitu cepat. Cantika dkk sudah melewati ujian kenaikan kelas. Semua berjalan lancar ditambah jalan lika-liku naik turun tanjakan.

Raihan dan Juna yang terlihat sangat tekun untuk belajar. Saking tekunnya, mungkin mereka berdua hampir gila. Untung semua sahabatnya sabar mengajarinya.

Kecualikan untuk Feby.

"Ntar dulu, istirahat. Otak gue gak sanggup, gue rasanya mau gila," Raihan sudah mengangkat kedua tangannya tanda dia benar-benar tidak sanggup.

"Ayo dikit lagi. Supaya bisa gila beneran," ucap Feby memberi semangat dan tersenyum. Senyum yang penuh arti.

Psycho.

Sekarang mereka kelas 11. Tapi tidak lagi satu kelas. Feby, Rendi dan Rama satu kelas. Cantika, Juna dan Raihan satu kelas.

Mereka makin sibuk dengan kegiatan masing-masing. Apalagi Rendi yang menjabat sebagai ketua OSIS. Yang menjadi wakilnya adalah Juna.

Banyak yang heran bagaimana Juna bisa menjadi wakil ketua OSIS. Bahkan para sahabatnya lebih bingung. Bisa-bisanya orang seabsurd Juna bisa menjadi wakil ketua OSIS. Tapi walaupun dirinya seperti diherankan, Juna melaksanakan tugasnya dengan baik.

Rama, Raihan, dan Feby juga mengikuti OSIS. Rama dan Feby sekretaris, Raihan bendahara. Cantika? Gadis itu mengikuti ekskul tari. Keinginannya sejak SMP tapi baru bisa diwujudkannya sekarang.

Rendi dan Cantika resmi berpacaran. Bahkan mereka mendapat julukan couple goals. Walaupun beda kelas, Rendi tetap rutin mendatangi kelas Cantika untuk mengajaknya ke kantin bersama seperti biasanya.

Rama dan Feby dalam zona friendzone. Orang lain melihat jika interaksi keduanya seperti orang yang berpacaran. Tapi nyatanya status mereka hanya 'sahabat'.

Selanjutnya si 'duo joker', jomblo keren. Julukan untuk Raihan dan Juna yang masih menjomblo sampai sekarang.

Raihan berada di tahap move on. Ternyata move on tidak semudah yang dipikirkannya. Ia tidak cemburu dengan status Rendi dan Cantika sekarang. Hanya SEDIKIT merasakan sakit, sedikit. Raihan tetap mendukung sahabatnya. Untungnya tidak ada yang tau tentang perasaannya kepada Cantika.

Juna. Sebenarnya banyak yang mencoba mendekati Juna, tapi tidak digubrisnya. Bukannya sombong, tapi Juna jadi semakin sibuk. Ia ingin fokus menjalankan tugasnya dulu. Juna tidak se-pro Rendi. Juna takut jika dirinya akan mengabaikan pacarnya nanti. Jika ada yang bertanya kenapa ia masih jomblo, Juna menjawab "Gue terlalu tampan untuk dimiliki."

Saking seringnya Raihan mendengar jawaban Juna, Raihan jadi julid. "Sini deh gue bonyokin muka lo biar gak ganteng lagi. Gratis kok."

"Berarti lo mengakui kalo gue ganteng kan?" kata Juna.

"Dih kapan?"

"Tadi."

"Korek dulu kuping lo. Salah denger kali."

"Heleh. Gue tau gue ganteng, tapi gue masih doyan cewe cantik."

"YANG BILANG GUE MAU SAMA LU SAPA ASU!"

"SANTAI DONG!"

"LU DULUAN YA!"

dan seterusnya.

















Dan besok akan ada perayaan ulang tahun sekolah. Cantika dan grup tari nya ikut berpartisipasi mengisi acara.

Pukul 18.00. Cantika masih berada di sekolah untuk melakukan gladi bersih. Ia duduk melingkar bersama grupnya di aula. Mereka masih menunggu giliran.

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang