"Cielah abangqu jadi pak ketu."
"Diem lo, Han." balas Rendi.
"Wajar sih kalo Rendi jadi pak ketu. Orangnya pinter, bisa diandelin ama guru. Nilai plusnya dia ganteng."
"Lo mending gausah muji-muji dia deh, Ma. Secara gue paling ganteng disini," Juna menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya.
"Yeuu. Jelas gue yang paling ganteng diantara lo pada." Raihan nyeletuk.
"Mulut bisa diem bentar gak sih? Lo mau dikasi jawaban apa kagak?" Rendi mendelik kesal karena teman-temannya yang tidak bisa diam.
"Jadi lah, Ren. Tanpamu, metik bagai tak bernyawa."
"Tak bernyawa ndasmu! Bernyawa karna gue yang kasih jawaban."
"YANG DIBELAKANG DIEM WOI!"
Reflek, mereka menoleh ke arah sumber suara. Siswi yang duduk tepat di depan meja guru menatap sinis ke arah mereka. Leta, gadis yang terkenal jutek di kelasnya.
"Sorrt, Let." ucap Rama.
"Oiya, kenapa si dora pindah duduk jadi sama Feby?"
"Cantika oi! Bukan dora." protes Rendi.
"Yeuu. Terserah gue dong mau manggil apa," Raihan mengedikan bahu cuek.
"Gatau juga. Tiba-tiba aja di datengin gue trus bilang mau tukeran tempat duduk ama gue. Gue sih oke aja, cuman gatau kalau Rendi oke apa gak." Juna tersenyum jahil.
"Apaan lo?"
"Cantika bilang gimana sama lo?"
"Dia bilang mau pindah aja. Kurang nyaman duduk di belakang jarnya."
"Hilih. Alasan macam apa itu? Masa gak nyaman ama kita yang tampan-tampan ini." ucap Raihan.
Rendi mengedikan bahu cuek. Kemudian kedua matanya menatap punggung Cantika yang berjarak satu bangku dengannya. Sebenarnya dia sendiri juga bingung kenapa Cantika tiba-tiba mengatakan jika ia ingin pindah tempat duduk. Padahal mereka baru 3 hari duduk sebangku. Sudah seminggu Cantika duduk bersama Feby.
Tentang Cantika yang dekat dengan Feby, itu karena Feby yang lebih dulu mengajaknya berkenalan. Feby tipe cewe sedikit cuek, dilihat dari wajahnya saja sudah tertebak. Namun, jika sudah bersama Rendi dkk, juteknya akan sedikit berkurang. Sedikit.
Rendi, Raihan, Rama, Juna, dan Feby merupakan teman dekat dari SMP kelas 1. Sebenarnya ada 1 orang cewe lagi yang berteman dekat dengan mereka, namun tidak satu sekolah saat SMA. Yuri namanya.
"Oiya, lo pada udah nyiapin barang buat kemah?" tanya Juna.
"Masih lama, ny*ng. Masih minggu depan juga."
"Kan dipersiapkan lebih dulu."
Bel istirahat berbunyi. Tepat saat Rendi sudah menyelesaikan mengerjakan metik. Mereka semua serempak berdiri dari posisi duduknya, bersiap menuju kantin.
"Gadis-gadis cantik, pada mau ke kantin gak?" goda Raihan.
Feby melirik sinis dan mengacungkan satu kepalan tangan tepat dihadapan Raihan.
"Sabar, beb. Jangan kasar ama Raihan tampan," Raihan menurunkan tangan Feby di hadapannya.
"Lo mau ke kantin gak?" tanya Feby kepada Cantika.
Cantika mengangguk. Akhirnya mereka pergi ke kantin bersama. Juna dan Raihan berjalan paling depan, sesekali tebar pesona kepada cewe yang mereka lewati. Kelakuan buaya memang:v
Cantika dan Feby berjalan di belakang Juna dan Raihan. Rendi berjalan di samping Cantika, dan Rama berjalan disamping Feby.
Sesampainya di kantin, mereka memilih tempat duduk yang masih kosong dan memesan makanannya masing-masing. Cantika dan Feby hanya duduk menunggu pesanan mereka datang. Karena yang memesan para cowo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔
Fiksi RemajaDON'T COPY MY STORY! "Jaket lo mana?" "Ada di tenda." "Kenapa gak pake?" "Lupa," Cantika hanya nyengir kuda yang membuat Rendi memutar bola matanya malas. Rendi langsung melepas jaket yang ia pakai. Kemudian ia berika kepada Cantika, "pake." "Loh? G...