• 6- Leo •

510 68 1
                                    

"K-kak Leo?"

Wajah Cantika seketika pucat pasi. Bagaimana tidak? Orang itu sudah ia blacklist dari kehidupannya. Ia sama sekali tidak ingin melihat wajah itu lagi.

Cowo itu melemparkan senyumnya yang justru membuat Cantika semakin takut. Tubuhnya serasa lemas. Ingin rasanya berlari, namun tidak bisa. Serasa kedua kakinya yang menempel kuat di lantai.

"Cantika, maafin gue ya?"

Kini satu tangan Cantika menumpu pada dinding agar ia masih bisa kuat berdiri. Tangannya sudah keringat dingin.

"Gue bener-bener minta maaf. Gue akuin gue salah, maafin gue ya?"

"Pe-pergi." cicit Cantika yang masih bisa terdengar di telinga Leo.

"Please, Ka. Maafin gue, hidup gue gak tenang kalau lo belum maafin gue."

Cantika menggeleng, "pergi, kak."

"Ka... please..."

Air mata sudah menggenang di mata Cantika. Ia benar-benar takut melihat wajah Leo.

"Kenapa, by?"

Alex datang dan berdiri di samping Cantika. Matanya juga ikut menatap arah pandangan Cantika. Alex langsung tersulut emosi.

"Ngapain lo disini?! Pergi! Jangan pernah lo nampakin wajah lo di depan ade gua!"

"Bang, gue kesini mau minta maaf sama Cantika. Gue-"

"SELAMA INI LO KEMANA AJA?! Baru dapat hidayah huh?!" teriak Alex.

"Cantika gue-"

"Pergi brengs*k! Sebelum gue main fisik ke lo." ancam Alex.

Leo mendengus kasar. Kedua bahunya merosot lesu. Tatapannya juga berubah, terdapat tatapan sedih juga kecewa disana.

"Gue bakal kembali lagi sampai lo maafin gue, Cantika."

"Jangan kembali lo! Enyah lo dihadapan ade gue!"

Leo sudah pergi jauh. Sedangkan Cantika langsung terduduk dengan air mata yang sudah mengalir. Tangannya beberapa kali mengusap kasar pipinya yang basah.

"Jangan nangis, by. Gue sakit kalau liat lo sedih," tangan Alex mengusap pelan pipi Cantika.

"Ca-Cantika takut..." cicitnya.

"Udah gapapa. Ada gue yang bakalan terus jagain lo. Jangan nangis," Alex mendekap tubuh Cantika yang gemetar. Hatinya sakit jika melihat Cantika seperti ini.

🍁🍁🍁

Masa MOS sudah berakhir. Hari ini pembagian kelas. Cantika sudah menelusuri tiap kelas untuk mencari namanya. Namun sampai sekarang belum ditemukan.

Lelah, Cantika memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya. Ia duduk di kursi sambil menyandarkan punggungnya di dinding.

"Ngapain lo disini?"

Suara berat yang menyapa, membuat Cantika langsung menegapkan duduknya. "Gue duduk aja."

"Masuk." ucapnya singkat.

"Kemana? Kelas ini?"

Rendi mengangguk.

"Tau dari mana?"

Tangan Rendi terangkat menunjuk kertas yang tertempel di jendela kaca itu. Sontak Cantika berdiri dan mencari keberadaan namanya. Ternyata namanya tertera di sana.

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang