• Prolog •

1.7K 117 18
                                    

▪︎Cantika pov▪︎

Hari ini, hari pertama gue masuk sekolah baru. Sekolah Menengah Atas yang termasuk dalam kategori favorit di daerah tempat tinggal gue. Sebenarnya ada rasa gugup dan takut. Gue bukan tipe orang yang pandai bergaul. Bisa dibilang, gue orangnya pendiem.

Gue tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tua gue. Rumah yang lumayan besar yang hanya diisi oleh gue, satu orang pembantu, dan seorang supir. Orang tua gue udah meninggal saat gue masih kecil akibat kecelakaan. Perusahaan yang papa punya diurus sama adiknya. Bisa dibilang, kalau gue sekarang di urus sama om–tante gue sekarang. Tapi gak satu rumah.

"Cantika pergi dulu ya, bi," pamit gue.

"Iya, non. Hati-hati."

Gue melangkahkan kaki keluar rumah untuk menghampiri mas Rudi–supir pribadi gue yang udah siap di depan rumah.

"Udah siap, non?"

Gue hanya mengangguk sambil tersenyum kemudian masuk ke mobil–duduk disamping kursi pengemudi.

🍁🍁🍁

"Perkenalkan, nama saya Sherly Arlitha Putri. Saya disini akan menjadi kakak pendamping kalian selama MPLS berlangsung, salam kenal."

"Gue juga mau kenalan nih. Nama gue Jeffry Athala. Panggil gue Jef atau Jeffry, senyaman-nya kalian aja."

Setelah kakak damping itu perkenalan, kami juga wajib memperkenalkan diri. Ini yang paling gue hindarin. Perkenalan diri yang pastinya bakal maju satu-satu.

"Halo. Nama saya Cantika Ferly Anata, biasa dipanggil Cantika."

"Jangan gugup gitu dek, santuy aja. Kita gak gigit kok," ucap kak Jef.

Gue hanya membalasnya senyum kikuk dan kembali ke tempat duduk gue di pojok setelah memberitau dari mana asal sekolah gue.

Setelah perkenalan, akhirnya jam istirahat tiba. Semua murid tampak sedang berkenalan, bahkan ada yang pergi ke kantin bersama teman SMP. Sebenernya gue juga mau kenalan, tapi masih malu. Gue bukan tipe orang yang sksd. Ditambah lagi, gue gak punya temen yang gue kenal.

"Oh iya, nanti setelah istirahat kalian tulis tentang teman sebangku kalian di buku teman kalian itu."

Mampus! Gue sendirian lagi duduknya.

"Itu cowo yang duduk sendirian duduk bareng sama cewe rambut pendek aja, biar bisa sebangku," ucap kak Sherly sambil nunjuk gue.

Kaget? Jelas. Tapi mau gimana lagi, daripada gue gaada temen buat nulis yang disuruh kakaknya itu.

Gak lama cowo itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah gue. Kemudian dia duduk di kursi kosong samping gue dengan memasang muka datarnya.

Dia ganteng. Gantengnya gak wajar.

Kemudian gue mengambil bekal yang ada di dalam tas gue yang berisikan sandwich. Sedangkan yang di sebelah gue, dia baca buku–entah buku apa yang ia baca.

Saat kami sibuk dengan kegiatan masing-masing, tiba-tiba ada yang menghampiri cowo di samping gue ini. Salah satu dari mereka mulai menyapa.

"Hai, Rendi."

Ternyata Rendi namanya. Batin gue.

Cantika Story | Eunha x Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang