Prolog.

554 17 2
                                    


Hai kamu.

Ya kamu yang hidup dalam imaji

Tak pernah kuduga kau menyeruak ke ruang hati,

dengan sebuah alasan kau tinggal dan menetap.

Hidup dalam labirin yang sangat sulit tuk ku terka.

Membiarkan euforiaku merasuk tanpa henti

Merujuk ke sebuah hati yang semakin dalam menyimpan kasih

Senyumanmu alasan sebuah kebahagiaan

Dan tatapanmu melahirkan sebuah Tanya

Apakah kau nyata?

Atau tercipta perihal euforia?

Bisakah ku sebut semua ini kenyataan

Saat ku tau kau masih ada di hadapan ku saat ku kedipkan mata?

Atau bisakah semua ini ku sebut ilusi?

Saat kutau bahwa semuanya sebatas ekspetasi berujung retakan hati?

EUFORIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang