PROMISE

69 7 0
                                    

Cuaca malam ini terlalu dingin, bahkan sekarang aku sedang duduk di meja pantri lengkap dengan susu coklat panas yang ku genggam erat agarmengalirkan kehangatan di sekujur badanku.

" duh mamah gaada lagi..." aku menenggak habis susu coklat yang masih panas itu lalu berlari keatas untuk mengambil selimut di kamarku. Setelah itu aku kembali ke ruang keluarga dan merebahkan diriku di sofa lalu membungkus sekujur tubuhku dengan selimut bermotif rusa, perlahan mataku menutup dan terlarut dalam dingin nya malam .

Pukul 05.00 A.m

Aku terbangun saat kudengar deru petir yang menyambar , hingga kaca jendela terdengar bergemuruh.

" uhhh.. takut" gelisah ku lengkap dengan seluruh tubuhku yang bergetar hebat karna kedinginan.

Aku perlahan turun meringkuk mengambil remote AC lalu mematikan nya.

Kembali aku naik ke sofa dan memeluk erat selimut.

Tanpa sadar aku kembali tertidur dalam posisi duduk dan bersandar ke sofa.

Aku kembali terbangun ketika ku dengar dering telfon ku yang sangat menganggu.

" hmm... si..apa?" tanyaku lirih

" ini gue, bara. Lo gak sekolah?" Tanya nya dengan nada ketus

" hah? Aku..." tanpa sadar telfon itu meringsut terlepas dari genggaman ku , penglihatan ku kabur . bisa kurasakan suhu badanku begitu panas . tak lama kemudian aku sudah tak mengingat apapun lagi.

" uhm..." aku mendesah pelan sembari mengucek mataku lalu melihat kesekeliling.

" loh kak?!" tanyaku setelah kudapati dia tidur dalam posisi duduk di bangku belajarku menggunakan seragam sekolah sembari meletakkan kepalanya di sebelahku, dan... DIA MENGENGGAM TANGANKU!

"duh gimana nih yaallahh" aku mulai komat kamit sendiri disaat detak jantungku begitu berdebar kencang.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil posisi duduk , yang akibatnya genggaman tangan kami terlepas  membuat kak bara terusik dan menyadari aku sudah bangun.

" lo udah bangun?"

" udah mendingan?"

" setelah lo matiin telfon tadi bikin gue panik setengah mati tau lah! Lo kayaknya hobi banget bikin gue resah! Heran gue!" bentak nya

" gue langsung lari kesini dan makin kaget liat lo pingsan di sofa, lagian siapa yang ngajarin sih tidur kedinginan di sofa?!" dia lalu membuang muka dari hadapanku.

" ma..af kak" hanya itu saja yang bisa ku ucapkan karna aku tak mengerti lagi harus bicara apa, lidah ku kelu . aku ga tau dia ternyata se peduli itu sama aku.

" kaka kenapa khawatirin saya?" tanyaku pelan

" karna.. lo itu anak teman nyokap gue! Ya gue... bertanggung jawab lah" dia berbicara tanpa memandangku.

Oh Cuma karna itu. aku tersenyum miris lalu membenarkan posisi dudukku.

" mamah dimana ?" tanyaku

"tadi nyokap lo pesan ke gue aja kalau kunci duplikat rumah lo ada di nyokap gue, katanya jaga jaga kalau ada apa apa ketika nyokap lo pergi" jelas kak bara

"oalah ga heran deh kaka bisa masuk kesini"

Setelah itu, keheningan menyelimuti kami, percakapan hilang di telan bumi. Kami Cuma bisa saling melirik satu sama lain lalu berdeham sesekali.

" umm, gue..keluar dulu" dia menggaruk tengkuk nya yang bisa ku bilang saat itu mungkin tidak gatal lalu sambil berdiri dan hendak beranjak pergi.

EUFORIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang