Aku membuka kedua mata ku dengan sayu, lalu perlahan mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. Aku terbangun di kamar ku. Ya aku sudah dirumah ku saat ini. di atas kasur yang begitu nyaman, dan balkon yang sudah begitu kurindukan. Angin meniup niup lembut tirai yang menjuntai di pintu kaca balkon yang dibiarkan terbuka,
Aku menegang kala ku rasa pelipisku sedikit nyeri.
Masih merasa sedikit pusing.
Bahkan bau pengharum ruangan rasa mint masih teredar di ruangan ini.
Aku benar benar merindukannya.
Aku mengingat terakhir kali sedang asik menatap jalanan di dalam mobil bersama frans kak pasha dan prita. Perlahan, ku langkahkan kaki turun dari ranjang ku dan berjalan pelan menuju meja belajarku.
Aku mengulurkan tangan hendak mengambil sticky note yang begitu banyak ku tempel di sana lalu membacanya satu persatu.
" hai semesta ! tau gak? Aku tadi bertemu dengan sang pangeran senyumku!"
-zara
"diaa menatapku balik!!! Oh astagaa aku bisa gila ditatap dengan mata indah nya itu!!!"
-zara
" dia pangeran senyumku yang satu satunya memiliki senyum begitu manis!! "
-zara
" ya.. walaupun aku tau, dia terlalu dingin jika bersemu tatap denganku!"
-zara
Aku memberhentikan aktifitas ku lalu mencoba membongkar dan meneliti tumpukan buku di laci kecil untuk mencari buku diaryku. Pasti aku pernah membuat dan menulis segala hal disana.
Namun nihil, aku tak mendapatkan apapun disana, hanya sisa kertas ulangan dengan nilai yang begitu buruk. Aku menyerah kali ini, badanku masih terlalu lemas untuk dipaksa mengingat.
Aku merosot dari tempatku berdiri lalu duduk dengan membenamkan wajahku di kedua lutut.
" sebenarnya kamu siapa.." desahku
Sayu kudengar suara pintu terbuka, aku masih enggan beranjak dari posisiku.
Sepasang tangan memeluk kedua bahuku dengan begitu hangat.
" zara... gue gak tega liat usaha lo selama ini nyari tau kebenarannya" ucap wanita itu yang tak lain frisli.
" gue pengen banget ngasih tau lo.. seandainya aja lo ga se down itu kalau gue beritahu,, gue lebih peduli sama kesehatan lo"
" kenapa sih! Ada apa dengan hidupku! Kenapa otakku ini ga bisa sama sekali nyatuin setiap keping kenangan yang datang dan hanya sekedar memutar dalam hitungan detik!"
" gue benci!.. udah ngelupain semuanya.." akhirnya air mata yang sedari tadi menggenang jatuh juga membasahi pipiku.
Tak lama kemudian prita masuk dan ikut duduk dihadapanku.
" bahkan sekarang.. orang itu udah ga ada kabar zara.." prita memegang kedua pipiku dengan menatapku pilu.
" diaa siapaa! Kasih tau gue... aku..mohon...." aku semakin menangis sejadi jadinya
" gue harus nyari tau semuanya!!" aku beranjak dari duduk lalu menyeka kasar air mataku lalu memilih kembali membongkar habis semua kertas dan buku di rak belajarku.
Aku menghambur semuanya dengan menahan emosi.
" zaraa! Jangan gini plis.... Zar.."
"zaraa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
EUFORIA✔
Fiksi Remaja" Duh! Gue kaga ngerti kenapa senyum dia nih yaa.... bisa lengket di otak gue!!! bahkan gue sendiri sampe ngehaluin tiap detik taulah!!! " -zara. Murid baru tahun pertama SMA Kasih Darma. Seorang zara berhasil dimabukkan dengan senyuman manis sang...