CHANGE(1)

73 7 0
                                        

Setelah aku mendorong pintu pagar itu, aku terduduk hingga bersender tepat di pagar itu.

" gue ga kuat liat mukanya.." desahku

" kenapa gue gagal lagi sih nembak dia?!" gumamku ,

" ingat bara.. kesempatan ga datang berkali kali...kali ini gue harus kuat sama keputusan yang udah gue buat" keluhku pada diriku sendiri.

Aku pun berdiri lalu segera pergi meninggalkan rumah zara.

***

Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya datang juga penilaian akhir semester satu, kali ini aku dan teman temanku tengah asik belajar bareng di rooftop sekolah, ya dan jangan lupa banyaknya makanan ringan yang berkeliaran di sekitar kami.

"jadi fungsi limit pake rumus yang ini?" tanyaku

" iya zar " sahut frisli.

Ya di antara kami dialah yang terpintar matematika, sementara prita sendiri memegang kesaktian kimia, dan aku? Tentunya.. BAHASA INDONESIA dan hal yang berkaitan dengan sastra inggris.

" oiya kita belum ambil kartu ujian kan di ruangan bu alif?" tanyaku

" iya yah, nanti deh turun dari sini mampir okey"

" okee"

Kamipun lanjut belajar lalu hingga jam istirahat berakhir.

Seperti biasa , aku pulang berpisah di depan gerbang sekolah . aku segera mengeluarkan ponsel untuk memesan ojol.

Namun kegiatanku segera ku hentikan, seketika aku merasa ternosltagia . aku seperti teringat biasa jika aku melakukan hal ini, kak bara akan muncul dan mengantarku. Tapi kali ini tidak.

" lo berharap apa sih zara.. udahlah" aku pun segera memesan lalu menunggu.

.

.

.

Sesampai dirumah, aku segera ke kamar lalu menulis beberapa hal yang kurasakan di buku diary ku.

Dear kak bara.

Kak.. emang selama ini hubungan kita apa?

Apa Cuma zara aja yang terus terusan merasa ini istimewa?

Atau kak bara juga ikut merasakannya?

Kak, zara pengen banget kasih tau kaka

Kalau zara sekarang beneran cinta sama kaka

Entah itu apa..awalnya intinya zara Cuma tertarik sama kaka..

Tapi semakin kesini zara semakin sayang.. bahkan rasa itu muncul menjadi buih cinta,.

Bahkan semakin zara berusaha masuk ke dalam buih itu,

Rasanya zara sedang berada di dimensi lain

Dimensi yang hanya membawa euforia pada perasaan zara

Bahkan semakin zara ingin mengenggam dan meraihnya

Rasanya rasa itu liar dan semakin besar dari detik ke detik

Zara benar benar semakin tidak bisa mengendalikannya.

Kali ini zara benar benar terjebak

Dan tak bisa keluar dari dimensi itu.

Yang sekarang perlahan menjelma menjadi labirin

Zara semakin tak mengerti kemana rasa ini akan berlabuh

Akankah sebuah keterpurukan akan penolakan

EUFORIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang