Chapter 29

289 37 2
                                    


Taehyung baru saja selesai dari pekerjaannya ia menatap kearah luar jendela dari meja kerjanya, langit malam yang gelap terlihat bersinar dengan lampu kota yang meneranginya, namun rintik hujan mulai terlihat disana, bahkan bukan hanya rintik hujan yang telihat kini itu kian menjadi sangat deras, ia menghela nafasnya panjang, ia terlalu banyak bekerja sampai melupakan makannya dan waktu istirahatnya

Taehyung pov

"Sebaiknya aku pulang" ucapku

Aku mengambil jasku dan segera keluar dari ruanganku menuju ke mobilku, aku menatap tab yang kugunakan untuk melihat schedjuleku besok, aku tak memiliki secretary jadi hanya seokjin Hyung yang membantuku, aku masih belum memikirkan untuk mendapatkan secretary, aku sudah selesai memeriksa dan sudah hampir menuju mobilku, aku menutup tabku dan menatap lurus pada mobilku namun seseorang terlihat berdiri disana, seseorang yang sangat kukenal

"Irene" gumamku, aku bergerak mendekat dan dia menyadari kehadiranku dan menatapku. Belum sempat aku berbicara ia malah lebih dulu berbicara

"Ada yang ingin aku bicarakan" ucapnya

"Ahh begitu, apa perlu kedalam?" Tanyaku

"Tidak, disini pun sudah cukup" ucapnya tampak sangat serius

"Wae?"

"Mengapa kau mengatur pertemuan lagi? Sudah kukatakan bukan hari itu, apa kau tak percaya padaku?" Ucapnya

"Apa yang kau inginkan?" Tanyaku

"Kau menanyakan itu padaku?" Tanya irene

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku

"Mwo? Seperti inikah yang kau inginkan? Kau ingin terjebak dan mengalami hal yang sama sepertiku? Begitu? Itu yang kau mau?"

"Aku bertanya padamu" ucapku

"Aku sudah menjelaskan semuanya aku tak ingin mengulangi hal yang sama, kau sangat berbeda dari Taehyung yang kukenal, kau bahkan tak mengerti apa yang sudah kukatakan sebelumnya"

"Sudah?" Tanyaku

"Nde? Wah Tae, kau.. baiklah terserah padamu, aku tak akan memaksa dan meminta apapun lagi padamu, sepertinya kau sudah melupakan semuanya, mungkin surat itupun tak pernah sampai padamu" ucap Irene pelan lalu berjalan menjauh

"Tunggu, ia mengatakan surat? Apa selalu ada surat untukku?" Batinku

"Bahkan aku belum berbicara" ucapku cepat

Irene mengehentikan langkahnya dan aku segera menghampirinya

"Kau berbicara dan tak memberikan kesempatan untukku berbicara" ucapku

"Untuk apa? Kau sendiri bertanya seakan-akan itu hal sepele, kau memberi tanggapan yang membuat hatiku sakit" ucap Irene lalu berjalan pergi

"Berhenti" ucapku "Kau bisa membuktikannya?" Tanyaku kembali

Ia nampak berfikir tanpa membalikan badannya, aku tahu ia marah padaku, namun tak semudah itu membatalkan pertemuan, harus ada sesuatu yang bisa kugunakan sebagai alasannya, tak seperti ini

"Kau tak perlu percaya padaku lagi" ucap Irene lalu pergi menjauh

Aku mengusap wajahku kasar. "Kau akan tahu setelah ini Irene" ucapku pelan

Aku memasuki mobilku dan segera keluar dari parkiran, aku melihat Irene yang masih berjalan menerobos hujan deras malam ini

"Astaga, ceroboh sekali dia" Ucapku, Bagaimana tidak Irene hanya mengenakan baju kerjanya yang terbilang tipis dengan rok spannya, ia bahkan tak memakai mantelnya, disini hujan sedang sangat deras dia menembusnya begitu saja

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang