Irene pov
Aku berjalan menuju keruangan kepala sekolah dengan kakiku yang sedikit sakit dan harus berjalan terpincang karena kemarin sepertinya kakiku terkilir
Aku mengetuk pintu sebelum akhirnya memasuki ruangan itu
"Permisi""Duduklah" ucap kepala sekolah dengan tatapan yang dingin dan aku sungguh malas menatapnya
"Nee" ucapku
Aku duduk tepat dihadapannya
"Kita langsung keintinya saja" ucapnya
Aku hanya terdiam mendengarkannya
"Kau akan terus mengganggu Jennie?"
"Nde?" Aku sangat terkejut dengan ucapannya memang aku tahu bahwa dia adalah ayahnya Jennie tapi bukan berarti dia bisa seenaknya berkata seperti itu
"Aku sudah berulang kali jika kau ingin tetap disini, jangan membuat ulah dengannya"
"Saya tak pernah mengangunya sudah berulang kali saya bersumpah, dia yang mengganggu saya" ucapku
"Lalu kau berkata bahwa anakku berbohong begitu?"
"Kau bisa tanyakan pada semua orang disekolah ini, semua tahu bagaimana sikap anakmu yang sebenarnya" ucapku sudah tak dapat menahan emosiku
"YAKK KAU..." kepala sekolah berteriak tepat didepanku sebelum seseorang membuka pintu ruangan ini dan seorang yeoja paruh baya berjalan kearah kami berdua
"Yeobo" ucapnya
Aku menatap kearahnya dan betapa terkejutnya, saat aku melihat yeoja itu, bagai tertimpa batu besar aku melihat eommaku berdiri disana, aku perlahan mulai bangkit dari dudukku dan terus menatapnya tajam
"Eomma" gumamku
Dia menatap kearahku dengan wajah terkejutnya
"Irene" ucapnya
"Kau mengenalnya?" Tanya kepala sekolah
"Ahhh... Nde.."
"Apa ini, Seolma... eommaku dengan kepala sekolah mereka...???" batinku berkata
Mataku sudah memanas, aku sungguh tak dapat berkata apapun saat ini, aku bungkam seketika
"Siapa dia? Bagaimana kau mengenalnya?"
"Dia... "
"Nugu?"
"Irene adalah..."
Saat itu juga aku memutuskan untuk keluar dari ruangan ini, "Bahkan kau tak dapat berkata jujur bahwa aku anakmu, sudah kuduga" batinku
"Saya permisi" ucapku mulai melangkah
"Irene... Berhenti disana, kau sangatlah tidak sopan aku belum selesai berbicara, apa kau tak pernah diajarkan sopan santun oleh orangtuamu" teriaknya
Aku menghentikan langkahku dan berbalik
"Aku tak pernah memiliki orang tua" ucapku tegas
Aku dapat melihat yeoja itu membungkam mulutnya dengan tangan seperti tak percaya dengan ucapanku
"Ahh satu hal lagi, kau sebagai orang tua seharusnya mendidik anakmu agar tak menjadi seperti J****Ng yang hanya bisa membuly semua temannya dan bersikap berkuasa disekolah ini" ucapku
"KAU BERANI SEKALI... AKU AKAN MENCABUT BEASISWAMU"
Aku berjalan keluar dan menuju ke toilet mengunci diri dibalik bilik kamar mandi ini, aku sudah ingin menangis sejadi-jadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies
RomanceDear.... Kemarin adalah hal yang tak terduga yang pernah aku alami, seorang namja datang menghampiriku dan mengajakku berbicara, dia adalah anak baru yang masuk kedalam kelasku, dia juga duduk tepat disampingku, itu pun karena memang aku tak memilik...