Chapter 4

495 57 0
                                    


Matahari belum juga terbit namun Irene sudah siap untuk mengantarkan botol susu kepada seluruh pelanggan setianya, ia mengirimkan itu menggunakan sepedanya, dengan mengenakan mantel dan juga celana panjang

Tak memakan waktu lama Irene sudah kembali lagi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, setelah bersiap ia merapihkan buku yang akan ia bawa namun ia tak menemukan buku catatannya

"Aishh kemana buku catatanku, setahuku aku tak pernah meninggalkan buku itu" ucap Irene mencari keseluruhan laci dan tempat buku miliknya, namun setelahnya ia baru mengingat sesuatu

"Astaga, bukuku dipinjam namja itu, kenapa aku sampai bisa lupa" ucap Irene lalu bergegas keluar pergi menuju kesekolahnya

Irene pov

Aku terduduk disalah satu kursi didalam bus, seperti biasa aku akan membaca buku pelajaranku, karena saat malam hari aku tak sempat untuk belajar, aku juga sesekali menatap keluar jendela kaca mobil ini

Aku melihat sekelilingku untuk memastikan sesuatu, lalu aku merogoh tas sekolah milikku dan mengeluarkan buku diaryku, aku biasa menuliskan semua perasaanku yang tak dapat aku ceritakan pada siapapun dalam diary ini, saat ini bus dalam keadaan sepi jadi aku bisa menulis curahan hatiku tanpa ada orang yang melihat

Dear....

Kemarin adalah hal tak terduga yang aku alami, seorang namja datang menghampiriku dan mengajakku berbicara, dia adalah anak baru yang masuk kedalam kelasku, dia juga duduk tepat disampingku, itu pun karena memang aku tak memiliki teman satu meja dan hari itu juga ia yang membantuku saat aku dibuli oleh yeoja itu, entah mengapa alasannya dia ingin membantuku.

Aku bukannya percaya diri, namun aku tahu saja jika dia memang sengaja membantuku, aku cukup senang namun aku juga cukup sedih disaat bersamaan. Aku mengkhawatirkan sesuatu, aku menjadi sangat takut sekarang.

"Apa yang harus aku lakukan?...."

Aku menutup diaryku dan segera memasukannya kedalam tas karena bus sudah berhenti didepan halte sekolahku, aku bergegas turun dan berjalan masuk kedalam Sekolah

Aku dapat melihat Taehyung sudah berada di kursinya, aku berjalan tanpa melirik kearahnya yang sedang fokus pada Handphonenya itu

"Kau baru datang?" Tanyanya, aku sedikit terkejut namun aku berusaha biasa saja dan melirik kearahnya

"Kau.. sepertinya tak pernah menjawab pertanyaan seseorang" ucapnya kembali

"Nde?" Tanyaku

"Aniya lupakan"

Jam pelajaran dimulai aku sampai melupakan sesuatu, aku belum makan dari kemarin,  Uangku tak cukup untuk membeli makanan karena memang aku belum mendapatkan upah kerja paruh waktuku

Kepalaku sangat pening aku bahkan tak dapat fokus pada pelajaran yang sosaengnim berikan, perutku sudah berbunyi aku segera memegangnya aku sangat takut jika Taehyung dapat mendengar suara perutku yang kosong, aku merasakan mual saat ini keringat dingin sudah membasahi pelipisku, nafasku pun sudah tak beraturan, aku mencengkram kuat perutku dan tetap menahannya sampai bel istirahat berbunyi

Setelah sosaengnim keluar aku sedikit lega dan bisa menundukan kepalaku, aku menyeka keringat yang sudah membasahi pelipisku aku mengeluarkan air mineral yang aku bawa dan segera meneguknya

"Kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung yang sudah pasti melihat gerak-gerikku yang sudah berbeda

"Nee" aku menjawab tanpa melihat kearahnya

Aku beranjak dari dudukku untuk pergi ke toilet namun aku sedikit goyah karena pusing yang melandaku, Taehyung menahanku agar tak terjatuh.

"Kau, tidak baik-baik saja" ucap Taehyung
aku segera melepaskan tanganku darinya
"Gumawo" ucapku lalu pergi berjalan keluar dengan perlahan

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang