Embun pagi hari ini membuat suasana pagi menjadi sangat sejuk dan nyaman membuat Irene sedikit merasa tenang setelah apa yang ia alami tadi malam, untungnya malam yang sangat panjang itu bisa ia lalui hingga ia bisa kembali membuka matanya pagi iniIrene adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya sebelum keluarganya terbelit hutang dan hartanya berkurang hingga ia akhirnya jatuh miskin dan harus meninggalkan rumah mewahnya, keluarganya harus tinggal dirumah neneknya yang sudah lama tak dipakai semenjak neneknya meninggal dunia.
Hanya untuk sementara waktu namun orangtuanya merasa syok saat itu begitu juga dengan Irene ia tak bisa menjalani kehidupan seperti biasanya hingga Irene ditinggalkan begitu saja seorang diri dirumah itu, orangtuanya entah pergi kemana namun sudah 2 tahun ini tak kunjung pulang
Irene merasa sangat terpuruk seorang diri, bahkan ia hampir mencoba bunuh diri karena tak tahu harus bagaimana menjalani kehidupannya tanpa seorang pun disisinya, temannya bahkan sangat jauh dari kediamannya, dapat dikatakan dunia Irene benar-benar sudah sangat hancur.
Hingga ia tersadar dan harus meneruskan hidupnya, ia memutuskan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan hal mudah mencari pekerjaan apalagi Irene masih sangat muda dan pemula untuk hal seperti ini, namun ia tak pernah putus asa, hingga akhirnya ia bisa bekerja paruh waktu disebuah toko perbelanjaan pada saat malam hari, mengantarkan susu dipagi hari, lalu sepulang sekolahnya ia bekerja menjadi waiters di sebuah restauran ternama, semua itu harus ia kerjakan untuk membiayai semua kebutuhannya dan juga sekolahnya.
Saat ini irene berusia 19 tahun ia sedang menjalani masa terakhir disekolahnya yang pastinya akan banyak sekali Ujian yang akan ia lalui dan membutuhkan uang yang begitu banyak untuk mengikutinya
Semenjak kecil hingga saat ini Irene adalah anak berprestasi disekolahnya ia juga sering mengikuti lomba kemanapun dan selalu mendapatkan piala hingga beasiswa namun setelah ia bangkrut dua tahun yang lalu, banyak sekali cobaan yang membuat Irene tak fokus pada sekolahnya hingga nilainya menurun, ia dipindahkan dan sekarang ia bersekolah ditempat yang lumayan terbilang sangat jauh dari rumahnya
Irene juga gadis yang sangat cantik dengan kulit putih mulus dan rambutnya yang panjang, dulu ia sangat ceria dan hangat kepada setiap teman-temanya ia juga tak pernah membedakan teman-temannya namun kali ini, disekolah ini semuanya tampak sangat berbeda Irene menjadi sangat pendiam dan tertutup bahkan ia tak memiliki teman sama sekali disini malah dia menjadi bahan bulian semua teman-teman seangkatannya
Sama seperti sekarang Irene baru saja sampai disekolahnya dengan sedikit berlari ia memasuki kelasnya dan langsung terduduk, tak lama gurunya pun ikut masuk untung saja hari ini Irene tak telat seperti biasanya, sebelumnya memang Irene selalu telat karena jarak tempuh dari tempat tinggalnya menuju kemari sangatlah jauh namun itu bukanlah hal sulit untuk ia tidak masuk sekolah.
*****
Jam istirahat berdering....
Irene pov
Tak seperti yang lain, saat jam istirahat aku akan tetap diam didalam kelas dan membuka bekal makan siangku, aku tak sanggup membayar biaya makan siang disekolah ini, untuk bersekolah disini saja aku sudah sangat bersyukur karena mendapatkan beasiswa hingga dapat bersekolah disini
Aku membawa roti dan juga choco milk dan segera menyantapnya namun seseorang tiba-tiba mendebrak mejaku dan menumpahkan milk milikku keatas kepalaku, aku menatap mereka tajam dan sudah mengepalkan tanganku. "Selalu seperti ini" batinku
"Yak kau, mengapa tadi malam kau pergi begitu saja, dasar j****ng" ucap Jennie
Jennie adalah anak dari pemilik sekolah ini dan ia memiliki geng yang terdiri dari 4 orang didalamnya yaitu Jisoo, Lisa dan rose mereka adalah orang-orang yang sering sekali membuli ku, menyuruhku membelikan makanan untuk mereka, mengerjakan tugas mereka bahkan menuruti semua perintah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies
RomanceDear.... Kemarin adalah hal yang tak terduga yang pernah aku alami, seorang namja datang menghampiriku dan mengajakku berbicara, dia adalah anak baru yang masuk kedalam kelasku, dia juga duduk tepat disampingku, itu pun karena memang aku tak memilik...