1. Dalam Satu Tempat

3.3K 365 210
                                    

"Lo dimana?"

Tepat waktu saat matahari mulai terbenam, Axel menjentikkan satu rokok yang tinggal setengah batang. Kurang lebih dia menunggu sekitar tiga puluh menit, tapi yang lain belum kunjung datang juga.

"Dari tadi mandi mulu gak kelar-kelar. Dasar taurus tai." Biasanya kalau sudah menyangkut taurus, itu tandanya Axel sedang berbicara dengan Byuno.

Orang-orang taurus mayoritas hobi membual dan mengatakan kalau mereka sedang mandi padahal masih sibuk dengan hal yang lain. Panggilannya dimatikan. Axel berhenti menelpon dan memulai untuk mengetik pesan di ponselnya.

Srigala terakhir (6)

[Axel]
30 menit disini sendirian, sinting.

Grup aplikasi chatting yang menampilkan 6 orang anggota itu masih sunyi. Sampai satu orang muncul setelah Axel mengetikkan pesan makian.

[Byuno Mars]
Dibilang tadi lagi mandi, bawel amat ih kaya jomblo.

[Chandra R.]
ngaca bego.

[Byuno Mars]
udah ganteng, gak perlu.

Axel membuang nafas, kalau Byuno dan Chandra sudah mengetik di grup, maka akan berakhir lama sekali karena mereka terus melakukan percakapan tidak berguna. Dengan menyalakan airpods yang menggantung pada kedua telinganya, Axel memejamkan mata. Mendengarkan dengan hikmat alunan lagu Chris Brown yang sedang terputar. Lalu sesaat kakinya berpindah seiring dengan tendangan yang seseorang lakukan untuknya.
Ternyata Kairan datang sambil menggenggam segelas minuman dingin ditangannya.

"Sorry telat, jemput kesayangan Juna dulu tadi."

Axel melepas airpodsnya.
"Juna kemana?"

"Gak dateng, tadi kirim pesan katanya mau ikut meeting." Balas Kairan sambil memanggil beberapa pelayan untuk datang membawakan menu.

Lima belas menit setelahnya Dionovan datang, masih dengan jas yang rapih meliputi tas transparan kotak yang didalamnya berisi tumpukan kertas-kertas universitas. Ikut bergabung dan memesan kopi hangat di meja mereka.

"Yang lain?" Tanya pria berkacamata itu.

"Juna meeting, Chandra lagi di jalan, Byuno katanya sebentar lagi sampe." Kairan menjelaskan.

Kemudian mereka bertiga melanjutkan obrolan walaupun setelahnya Dio mulai membuka kembali kertas-kertas ujian murid-murid kampusnya. Berkutik sendiri dengan dunianya sambil sesekali menimpali obrolan antara Axel dan Kairan. Setengah jam berlalu, Chandra dan Byuno baru muncul di peradaban. Datang dengan membawa beberapa kotak pizza di tangannya sambil tersenyum menyebalkan.

"Pizzanya kak..." Byuno mengambil tempat duduk, berusaha menyogok tiga orang yang mungkin kesal karena menunggu dirinya dan Chandra yang datang paling akhir.

"Bacot." Axel menyahut.

"Noh nungguin Chandra lama, gue udah mandi dari tadi tapi nungguin Chandra dulu." Alasannya cukup masuk akal. Mengingat mereka datang secara bersamaan pasti Byuno lagi-lagi tidak bawa mobil dan memilih berangkat bersama Chandra.

Yang bersangkutan hanya nyengir layaknya orang tidak bersalah.

"Juna sama ceweknya?" Tanya Chandra saat menyadari salah satu diantara mereka ada yang tidak hadir.

Kairan menggeleng.
"Nggak, meeting dia. Ceweknya aja gue yang jemput."

"Kalau jadi Kairan udah gue pepet tuh si Miyabi." Gumam Byuno sambil sibuk menaruh saos di atas pizzanya.

Sebutan Miyabi tadi hanya panggilan yang Byuno sering ucap asal-asalan untuk pacarnya Juna. Dengar-dengar wanita itu keturunan Jepang dan yang Byuno ingat mengenai negara sakura itu hanya kata Miyabi. Makanya ia memanggil pacar Juna dengan nama artis sensasional tersebut.

SentimentallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang