Kegiatan apa yang biasanya pria jomblo lakukan saat malam minggu begini?
Gaming.
Tapi sejujurnya, dibandingkan nge-game, Kairan lebih memilih untuk menonton serial netflix yang ada di televisi apartemennya dan Juna. Kairan tidak tahu dari pagi Juna kemana, kalau insting tebakannya benar, Juna mungkin pergi kencan akhir pekan bersama Irina seperti biasanya. Dan disinilah dirinya berada sekarang. Duduk sendirian ditemani dengan beberapa kaleng soda dan ciki-cikian yang menghadap ke arah televisi. Menonton series netflix yang tidak terlalu buruk untuk dilihat seorang diri.
Namun setelah satu jam berlalu, disaat dia sedang melipat kedua tangan sambil menyender di sofa dan matanya sibuk menonton, Kairan lagi-lagi dialihkan dengan notifikasi pesan masuk yang berada pada ponselnya. Terpampang dari Chandra, menyuruhnya untuk ke apartemen karena ada yang mau Byuno bicarakan dengannya. Katanya hal penting, tapi menurut Kairan Byuno tidak pernah berbicara serius. Jadi dia mengabaikan pesan pertamanya.
Kemudian muncul lagi, kali ini dengan panggilan telepon. Memaksanya untuk segera berangkat ke apartemen Chandra. Dan pada akhirnya Kairan mengalah, lagi pula pria itu juga berpikir menghabiskan malam minggu bersama Chandra dan Byuno tidak terlalu buruk, masih ada level buruk yang paling menyedihkan, yaitu menjadi nyamuk kalau Juna datang bersama Irina ke apartemennya.
Membayangkannya saja sudah horor, maka dari itu Kairan segera mematikan televisi dan lampu, mengambil kunci mobil dan memakai jaket untuk segera turun ke parkiran. Berangkat menuju apartemen Chandra seorang diri. Untungnya jalanan lagi berdamai dengannya, tidak terlalu macet dan hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai. Kairan langsung mengirim pesan ke Chandra begitu tubuhnya sudah memasuki ruangan lobi khusus untuk menunggu tamu.
[Kairan Dhani.]
Turun woi. Gue di lobi.[Chandra R.]
Naik aja.[Kairan Dhani.]
Pake kartu akses nyet.[Chandra R.]
Oiya lupa.[Chandra R.]
Otw.Lima menit setelahnya Kairan bertemu Chandra yang langsung menghampirinya ke lobi. Sebelum ke unit apartemennya, Chandra mengajak Kairan untuk mampir membeli beberapa makanan serta kopi di minimarket yang menyatu dengan gedung apartemennya. Pria itu setuju dan mereka berdua pergi, menghabiskan waktu secepat mungkin karena Chandra tau Byuno sudah menunggu mereka di atas sana.
Begitu Kairan dan Chandra sudah memasuki pintu ruang apartemennya, Byuno duduk di atas karpet sambil menggenggam ponselnya. Menatap serius ke arah layar seolah sibuk menilai sesuatu dari sana.
"Ada apaan si? Ganggu gue nonton sex education aja, tai." Sapaan Kairan ke Byuno akhirnya mampu membuat pria itu mengalihkan pandangannya.
"Jelek banget tontonan lo, mau gue pinjemin flashdisk gak? Banyak tontonan cocok buat lo." Itu suara Chandra, yang membalas kata-kata Kairan dengan asal.
"Ogah, yang ada malah gue kena virus porno." Jawab Kairan sambil mengambil tempat duduk di atas sofa. Kemudian ia membuka jaketnya. Menaruhnya asal dan menyenggol lengan Byuno menggunakan kakinya.
"Woi, ngapa? Katanya mau ngomong hal penting?"
Byuno menoleh ke belakang. Kepalanya menghadap ke atas karena posisi Kairan duduk diatas sofa. Pria itu terdiam kemudian berdiri untuk beranjak duduk di samping Kairan. Raut wajahnya datar, kalau dideskripsikaan seperti benar-benar serius dengan keadaannya saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sentimentally
Ficção GeralPsychology says, you realize you love someone when you want them to be happy, even when it's not with you. Tapi tidak untuk Axelio. Kalau dia sadar sedang berada dalam fase mencintai seseorang, maka dia tidak akan rela membiarkan orang yang dicintai...