"Des."
Siang ini, Byuno memutuskan untuk menundua waktu jam istirahatnya. Biasanya dia selalu makan siang di kantin kantor bersama Gondes dan karyawan lainnya, tapi karena menolak lembur dengan segudang berkas laporan, makanya Byuno enggan meninggalkan kursinya. Hanya meminta tolong Gondes untuk titip es kopi kesukaannya.
"Des!" Panggilan kedua diarahkan lagi kepada Gondes.
"Apaansi? Manggil mulu lo kayak bini kurang jatah!" Balas Gondes yang merasa terganggu karena sedang fokus pada permainan di ponselnya.
"Gue nanya serius ini."
Lantas Gondes langsung menekan tombol home button. Mengunci ponselnya dan memutar kursi untuk menghadap ke arah Byuno. Mulai siap sedia dengan gosip atau pertanyaan mengenai apapun yang Byuno inginkan.
"Kenapa?"
"Lo tau kantor Pak Anton?"
Gondes menghela nafas. Lalu kursinya dibalikkan kembali ke arah mejanya. Tangan pria yang baru saja ditanya Byuno itu sibuk merogoh sesuatu di laci mejanya. Seperti mencari benda kecil saat ini. Dan begitu ketemu, Gondes langsung memberikannya pada Byuno.
"Kartu namanya." Kata Gondes santai.
Byuno mengeceknya serius. Melihat ternyata lokasi kantor Pak Anton tidak terlalu jauh. Mungkin hanya butuh waktu setengah jam dari kantornya kalau tidak macet.
"Sekretarisnya Pak Anton udah lama ya kerja bareng dia?"
"Mbak Nia?"
Byuno mengangguk, kedua jarinya masih sibuk mengetik sambil sesekali menoleh menatap Gondes.
"Udah dari tiga tahun yang lalu setiap acara amal gue liatnya dia mulu yang dampingin."
Selanjutnya Byuno tidak menjawab, hanya mengantongi kartu nama Pak Anton dan mengangguk seraya ber-oh ria.
"Emang kenapa? Lo suka sama Mbak Nia?" Gondes bertanya kelewat santai. Membuat Byuno seketika terdiam, lalu menoleh ke arahnya dengan cengiran lebar.
"Hehehehe."
"Banyak si yang sukain doi, orang cantik."
Cengiran Byuno hilang, berganti dengan raut wajah sedikit kesal. Memang Gondes saja yang paling santai mengenai rahasia apapun. Omong-omong kalau di Srigala Terakhir, Byuno dijuluki rajanya gosip. Tapi sepertinya kalau di kantor, Gondes yang memenangkan predikat itu. Maklum, Gondes sudah lama bekerja di perusahaan ini lebih dulu. Makanya dia tau bibit bobot tentang perusahaan dan para karyawannya.
"Tahun lalu Mbak Nia dideketin anaknya si bos. Tapi katanya ditolak sama tuh cewek."
"Si Jontor?!" Tanya Byuno kaget.
Jontor itu panggilan rahasia antara Gondes dan Byuno untuk putra tunggal bos mereka. Saking sering memanggilnya Jontor, Byuno sampai lupa siapa nama aslinya.
"Iye."
"Lo dapet info dari mana si nyet?" Seharusnya Byuno tidak perlu bertanya, karena biasanya dia sepenuhnya percaya dengan gosip apapun yang keluar dari bibir Gondes. Namun kali ini ia seperti mau mengetahui lebih dalam mengenai gosip yang terdengar paling mengejutkan baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sentimentally
Ficción GeneralPsychology says, you realize you love someone when you want them to be happy, even when it's not with you. Tapi tidak untuk Axelio. Kalau dia sadar sedang berada dalam fase mencintai seseorang, maka dia tidak akan rela membiarkan orang yang dicintai...