35

3.4K 272 21
                                    

Sejak Chihiro berhasil menyelamatkan Kuroko dari ambang kematian, pangeran kedua Rakuzan tersebut akhirnya dipindahkan dari rumah kayu kecil di sisi Danau Utara, ke sebuah istana mewah di sisi Taman Merriment, yang secara khusus diatur Akashi untuk adik tidak sedarahnya itu.

Salah satu alasan Akashi menempatkan Chihiro disana adalah selain akan membuatnya lebih mudah mengobati penyakit Kuroko kedepannya, mengingat letak danau Utara yang cukup jauh. Alasan lainnya, adalah agar keduanya dekat dan bisa berteman baik, karena bisa dikatakan, mereka menempuh jalan kehidupan yang sama. Dan, untuk mengurangi kebosanan, mereka bisa menikmati bercakap-cakap satu sama lain.

Meskipun ada banyak orang di dalam istana Permaisuri, tapi tetap saja, sebagian besar adalah perempuan. Walaupun Putra Mahkota Akashi Seiya sangat menyayanginya dan hampir setiap hari datang berkunjung, ada pelajaran yang membutuhkan perhatiannya dan terlebih lagi, sifat jahil Seiya yang tidak tertahankan itu terkadang membuat Kuroko jengkel sendiri, hingga tidak tahan jika terus berdekatan dengan bocah itu. 

Akashi awalnya berpikir untuk mengirim Kagami untuk datang ke istana dan menjaga Kuroko, tapi sahabat Kuroko tersebut tidak tahu dimana keberadaannya dan karenanya, Akashi terpaksa menyerah pada ide itu. 

Sekarang, Akashi membawa Kuroko dalam gendongannya dan berlari cepat ke kediaman Chihiro. Pangeran kedua Rakuzan tersebut melihat kehadiran mereka, bahkan ketika mereka masih sangat jauh tetapi dia tidak repot-repot untuk berdiri dan menyambut mereka. Sebaliknya, dia terus memeriksa kaki belakang kelinci percobaannya dan ketika dua orang itu sudah mendekat, dia berkata sekenanya, "Telinga panjang apa yang kalian miliki, mereka bahkan lebih panjang dari telinga milik kelinci ini. Ah, pasti Seiya yang memberitahu kalian tentang hal ini. Seperti yang kupikirkan, dia tidak bisa menjaga rahasia."

Akashi mengabaikannya, dan suara mendesak dia bertanya, "Otouto, jangan membuang-buang waktu untuk berbicara tentang hal-hal yang tidak penting. Ketika semua sudah dikatakan dan dilakukan, bagaimana perkembangan penelitianmu? Apakah... Apakah kaki Tetsuya benar-benar bisa sepenuhnya sembuh?" Meskipun nada suaranya penuh harapan, raut wajahnya mengungkapkan kekhawatiran. Dia takut jika jawaban adiknya akan menyebabkan Kuroko dan dirinya hanya bersukacita untuk hal yang sia-sia.

Melihat bagaimana Akashi menatapnya dengan penuh pengharapan seperti itu, Chihiro tidak bisa membantu, tapi mengalah dan sedikit mengungkapkan senyum pada wajahnya yang biasanya sangat dingin dan tanpa ekspresi seraya mengatakan, "Aku mengalami banyak masalah yang tak berujung. Tapi... kaki yang patah di beberapa bagian telah pulih, walau harus melalui banyak kesulitan." Dengan itu, Chihiro melihat ke arah Kuroko yang masih berada dalam gendongan Akashi dan berkata, "Kau tidak perlu khawatir, asalkan tulang kakimu belum benar-benar hancur menjadi potongan-potongan kecil, aku akan dapat mengembalikan kakimu. Hanya saja..."

Chihiro tidak melanjutkan ucapannya, wajahnya penuh dengan jejak kebimbangan, seolah-olah ragu dengan apa yang akan ia katakan selanjutnya. Dia memandang Kuroko lagi dan berkata, "Hanya saja metode pengobatan ini benar-benar terlalu menyakitkan dan dibutuhkan waktu yang lama untuk benar-benar pulih. Kelinci ini bahkan hampir mati karena rasa sakit. Setiap kali aku mendengar jeritannya yang memilukan itu, aku hampir tidak tahan untuk terus memperlakukannya sebagai kelinci percobaan. Aku ingin tahu apakah kau... dapat menanggungnya..."

Setelah mendengar kata-kata itu, Akashi mulai merasa cemas. Tanpa berpikir tentang hal itu, dia berseru, "Apakah begitu menyakitkan? Lalu apa yang harus kita lakukan-" sebelum dia bisa menyelesaikannya, Kuroko meremas lengannya, dan tersenyum lembut, "Mungkin Pangeran Kedua keliru. Bagaimanapun, aku pernah menjadi seorang Jenderal. Hari ini, meskipun... meskipun aku tinggal di dalam istana, tapi sifat sejatiku tetap tidak berubah. Itu hanya sedikit dari penderitaan fisik, apa yang begitu tak tertahankan tentang hal itu? Jangan ragu untuk melaksanakan rencana pengobatanmu, bahkan jika itu tidak berhasil, aku masih akan berterima kasih padamu." Kuroko menatap Chihiro sungguh-sungguh.

War Prisoner (New Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang