Chapter 12: Out Of My Mind

771 101 14
                                    

Kemarin siapa yang nonton bts sama twice di MAMA? Akhirnya mereka ada di acara yang sama, ya meski gak banyak momen sih. Tapi adalah jeongmin nya dikit-dikit nyempil wkwkw. Kalau yang real susah liatnya, mending baca yang fiksi aja deh hahah

*****

Raut wajah terkejut dan penuh tanya menyambut Jimin tepat saat pintu rumah itu terbuka dengan keras karena tendangan Jimin. Ia tidak bisa menunggu scuritynya yang membukakan atau siapapun yang ada di dalam rumah itu.

Tidak cukup kesabarannya untuk menunggu, dimana kesadaran seoarang gadis yang ada digendongannya terkikis oleh gigilan yang juga menyerangnya.

Ia tidak peduli ketika kedua manusia di dalam rumah itu menghambur padanya dengan wajah terkejut dan kepanikan yang merambat cepat dalam tubuh mereka.

Jimin hanya memperdulikan satu orang yang sekarang dengan hati-hati ia baringkan di atas ranjang yang akan membuat gadis itu menemui kehangatannya lagi.

"Nunna, tolong gantikan baju jeong." Pinta Jimin pada Seoyeon yang beberapa detik sebelumnya masih memasang wajah terkejut dan penuh tanya pada Jimin atas keadaan adiknya itu. "Nanti dia bisa terkena flue."

Tuntutan penjelasan yang sudah mendesak dalam hati Seoyeon tidak kunjung bisa ia ungkapkan, karena entah bagaimana bibirnya kelu dan hanya anggukan yang bisa ia tunjukan pada permintaan Jimin.

Ia menatap tubuh adiknya yang basah kuyup dan matanya yang menutup, meski bibirnya bergetar seperti sedang meracau sesuatu yang Seoyeon tidak bisa dengar, menjadi tanda bahwa adiknya itu masih sadar.

Ia melihat Jimin sekilas yang keluar dari kamar jeong bersama neneknya yang terus menodonginya pertanyaan.

"Jimin apa yang terjadi?" tanya nenek yang mengikuti Jimin ke luar dari kamar Jeong. Neneknya terlihat sangat khawatir, bahkan matanya nyaris berkaca-kaca. . "Apa yang kau lakukan pada cucu menantuku."

Jimin mengehentikan langkahnya membuat Neneknya berhenti mendadak dan hampir menabraknya, "Entahlah nek, aku akan mengganti bajuku dulu. Nanti saja akan aku jelaskan."

"Tapi Jimin." Nenek masih penasaran, namun setelah ia melihat air yang terus menetes dari tubuh cucunya itu. Ia mengurungkan pertanyaan yang sudah ada diujung bibirnya.

"Baiklah, kau jelaskan nanti saja. Sekarang ganti bajumu." Ucap Nenek membiarkan Jimin pergi ke kamarnya, meski Jimin masih bisa mendengar keluhan nenek. "Bagaimana ini, aku harus mengatakan apa pada Yeonjo kalau dia bertanya keadaan putrinya."

Tuan Yoo dan istrinya sudah pergi dari pagi buta karena ada urusan penting, restorannya akan kedatangan tamu VIP dari Hongkong katanya, dan memintanya untuk memasakan makanannya secara langsung dari tangan tuan Yoo. Sedangkan keluarganya juga tidak nampak, mereka sepertinya sudah pergi.

Ayahnya mengatakan ada rapat penting di rumah sakit. Sebuah perusahaan farmasi dari Thailand bersedia untuk bekerjasama dalam pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan Rumah Sakit Hwamin miliknya. Jimin tidak peduli, ia tidak tertarik untuk mengelola rumah sakit yang selalu membuatnya mual karena bau bahan kimia.

Jimin masuk ke dalam kamar jeongyeon lagi setelah selesai mengganti bajunya. Ada dokter Hwang di sana sedang memeriksa Jeong dan memasang infus. Dokter hwang adalah dokter pribadi keluarga Park yang Jimin telepon setelah ia masuk ke kamarnya tadi.

"Apa dia akan baik-baik saja dok?" tanya Jimin pada dokter Hwang yang sedang merapihkan peralatan medisnya itu.

"Emm, dia akan baik-baik saja." Ucapnya sedikit menimbang-nimbang berkataannya. "bisakah kau ceritakan bagaimana dia bisa tenggelam di laut?"

Jimin terdiam, pertanyaan dokter membuatnya teringat pada hal bodoh yang ia lakukan. Namun tatapan nenek dan Seoyeon membuatnya harus menjelaskan saat ini juga. Sebisa mungkin ia menjelaskan sesingkat mungkin dan sejelas yang ia bisa.

She is a Pandora ^Jimin x Jeongyeon x Brian^ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang