Warning!
Chapter ini sangat panjang karena ada tokoh baru dan konflik baru.
Jadi siap bosen aja ya wkwk
Happy Reading 😉
***
Seorang pria yang hampir menginjak paruh baya itu berdiri gagah dengan setelan blazer berwarna ungu flamboyan yang tampak sangat cocok dengan dirinya. Senyumnya tak kunjung surut dari bibirnya, terlebih saat sebuah limusin mewah berhenti di depannya. Ia meminta seseorang berbadan tegap dengan setelan rapih yang berdiri tidak jauh darinya itu untuk segera membuka pintu limusin itu.
Tanpa penolakan pria itu menuruti dengan patuh. Seorang pria dengan tubuh berisi dan wajah ramah keluar dari dalam limusin yang langsung memeluknya dengan hangat layaknya sahabat. Tak berselang lama sebuah limusin yang tidak kalah mewah berhenti menggantikan limusin pria berwajah ramah tadi yang telah berlalu pergi.
Kemudian satu persatu pria tampan keluar dari dalam limusin. Jas-jas mewah nan elegan membuat mereka tampak bak pangeran, terlebih senyuman yang mengembang di wajah mereka.
Pria ramah tadi meminta para pria tampan itu berjabat tangan dengan pria yang tadi menyambutnya. Dengan patuh mereka menuruti pria ramah tadi yang sepertinya sosok yang penting bagi mereka.
"Selamat malam Tuan Park." Ucap salah satu pria tampan itu.
Pria yang dipanggil tuan Park itu tersenyum ramah, "Selamat malam, senang sekali bisa melihat bintang dunia di pestaku." Para pria tampan itu terkekeh kecil. "Ayo, kita segera masuk. Kita bisa saling berkenalan di dalam saja."
Tuan Park meminta mereka segera masuk karena sudah banyak yang menunggu mereka ditambah udara malam bulan desember sangat membekukan. Sambil mengobrol dengan pria ramah tadi, tuan Park memandu mereka menuju tempat di mana pesta itu berada.
Tidak butuh waktu lama hingga mereka sampai ke sebuah ballroom hotel yang sangat besar dan mewah dengan nuansa perpaduan klasik dan modern. Ruangan itu didominasi dengan warna emas dengan candel kristal raksasa menggantung di langit-langitnya membuat efek gemerlapan di lantai maremer di bawahnya.
Ada banyak sekali meja dan kursi tertata rapih di pinggir ruangan itu menyisahkan ruang kosong yang cukup luas di tengahnya. Sepertinya memang mereka sengaja mendesain seperti itu, diujung ruangan ada satu set lengkap intrumen musik.
Piano besar ditaruh ditengah panggung seakan ia memimpin kawan-kawannya dalam menyajikan musik nanti. Beberapa lampu sorot sudah dipasang rapih dipinggiran panggung. Sepertinya akan ada pertunjukan musik.
Tuan Park mempersilahkan tamunya masuk ke ruangan itu, ada lusinan pria dan wanita yang menyambut mereka. Pakaian-pakaian mereka tidak kalah elegannya dengan para tamu.
Gaun-gaun malam yang anggun melekat pada tubuh para wanita membuat lekuk tubuh mereka tampak indah. Sedangkan tuxedo dengan warna-warna elegan membuat para pria di sana tampak gagah.
Dari lusinan orang yang menyambut mereka, seorang pria di antaranya berjalan mendekati para tamu dengan senyuman ramah di bibirnya.
Kemudian Tuan Park memperkenalkan pria itu dengan penuh senyuman, "Ini adalah masa depan Jype, dia akan menjadi direktur eksekutif dibantu dengan member 2PM lainnya."
Pria itu hanya tersenyum mendengar tuan Park memperkenalkan dirinya seperti itu pada tamunya.
"Selamat datang Tuan Bang." Ucap pria itu ramah, tuan Bang menyambut uluran tangan pria itu. "Saya Nichkhun, tentu anda sudah mengenal saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Pandora ^Jimin x Jeongyeon x Brian^ ✔
Fanfic"Lagian siapa yang mau menikahimu, cewek tomboy!" Ketus jimin sekilas menoleh pada jeong dan kembali menatap neneknya penuh protes. "Dia bukan tipeku, lagian siapa yang percaya dia seorang wanita melihat dari bentuknya saja meragukan!" cibir Jimin...