Thanks untuk yang tetap stay
Ada beberapa yang harus aku tuntaskan. So, Lets Get it!
Happy Reading Guys 😊
Tzuyu menghentikan langkahnya yang bimbang, tidak pernah terlintas dalam kepalanya pria itu yang tidak lain adalah seorang sunbae itu menghubunginya dan sekarang sedang menunggunya di ruang tunggu lobi gedung agensinya. Gadis itu masih diam, untuk beberapa waktu ia hanya sibuk menatap punggung pria yang kini berjarak sangat dekat dengannya yang sebenarnya hanya butuh beberapa langkah untuknya agar bisa bertatap muka dengan pria itu secara langsung.
Helaan nafas keluar dari mulut Tzuyu sebelum ia melanjutkan langkahnya dan memanggil pria itu saat tepat disampingnya. "Taehyung sunbae?" Sebuah panggilan lembut yang ternyata tidak mampu sampai ke telinga pria itu yang justru menenggelamkan kepalanya.
Keraguan kembali muncul dalam hati gadis itu, namun kini bukan pertanyaan yang ingin ia lontarkan untuk menjawab keraguannya. Tapi ia justru membiarkan retinanya yang mencari tahu, menyelidiki pria yang terduduk diam, dengan kedua kakinya berselonjor dan kepalanya yang menunduduk lelah.
Apakah dia tertidur? Pertanyaan yang muncul dalam kepalanya setelah beberapa saat pria itu tidak kunjung menyadari kehadirannya. Pria yang entah dari mana mendapatkan nomor ponselnya yang seingat gadis itu, ia tidak pernah memberikan nomor ponsel pribadinya kesembarang orang. Ya meski ia akui dia bukalah orang semabarangan.
"Taehyung Sunbae?" Sekarang tzuyu memilih untuk menaikan intonasi suaranya dan memberikan sedikit tepukan pada bahu pria yang dua kali mengacuhkan panggilannya itu.
Taehyung mendongak dengan gerakan tersentak, ia tampak linglung. Seperti yang Tzuyu pikirkan sebelumnya, pria itu tertidur. Taehyung mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu bangkit dengan senyuman terulas untuk gadis di depannya.
"Kau sudah datang?" ujarnya dengan ramah.
Tzuyu mengangguk, lalu membalas dengan senyuman. "Maaf, pasti Sunbae menunggu terlalu lama." Ia memebungkukan badannya yang langsung ditolak oleh Tae yang mengerakan kedua tangannya bahwa ia tidak tertidur karena lama menunggunya.
"Oh tidak, aku belum lama datang kok." Ucapnya sembari menggaruk tengkuknya yang diragukan merasa gatal. Kemudian Tae menyodorkan sebuah paper bag berwarna biru tua yang berukuran kecil pada Tzuyu. "Ini untukmu."
Gadis itu menaikan satu alisnya sebagai respon tindakan tak terduga pria itu. Ia bahkan tidak langsung menerimanya dan hanya menatap paper bag itu dengan bimbang. Sedangkan Tae yang sudah cukup lama menjulurkan tangannya dan tidak kunjung mendapatkan penerimaan itu kemudian memilih untuk meraih tangan gadis itu yang hampir menyentaknya karena terkejut sebelum akhirnya dengan wajah terpaksa menerima pemberiannya itu.
"Ini untuk permintaan maafku, karena waktu itu aku menarik lenganmu dan membuatmu kesakitan." Ia nyengir setelah menyelesaikan permintaan maafnya.
Tzuyu tersenyum canggung mendengar permintaan maaf untuk peristiwa yang sebenarnya sudah ia lupakan. Itu sudah lama sekali, wajar kalau gadis itu sudah lupa. Justru yang membuat gadis itu heran adalah kenapa baru sekarang ia meminta maaf kalau benar ia merasa bersalah. Ini sudah hampir satu tahun, bahkan sebelum ini mereka sempat bertemu beberapa kali di acara musik.
"Tidak perlu repot-repot, aku sudah memaafkan sunbae saat itu juga." Tzuyu mencoba untuk mengembalikan paper bag yang entah apa isinya itu kembali ke pemiliknya.
Namun Tae langsung menolak dengan tangannya dan memasang wajah cemberut kecewa. "Tolong terimalah, Aku membelinya khusus untuk mu saat di Amerika." Katanya dengan suara memelas. "Bahkan aku langsung kemari, sebelum sempat beristirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Pandora ^Jimin x Jeongyeon x Brian^ ✔
Fanfiction"Lagian siapa yang mau menikahimu, cewek tomboy!" Ketus jimin sekilas menoleh pada jeong dan kembali menatap neneknya penuh protes. "Dia bukan tipeku, lagian siapa yang percaya dia seorang wanita melihat dari bentuknya saja meragukan!" cibir Jimin...