'Aku menyukai semuanya tentangmu'
'Dari kepala hingga kaki, aku menyukainya'
'Aku tidak pernah meragukanmu'
'Oh She is Pandora'
'Cintanya seperti kotak pandora'
'Ternyata kau seorang Bad Girl'
'Oh She is Pandora'
'Cintanya seperti kotak pandora'
'Semakin ku tahu tentangmu semakin kau membuatku gila'
***
Perkelahian Jimin dan Taehyung berhasil diredakan oleh pihak keamanan klub malam dan mereka dibawa ke tempat yang terpisah. Namun Jimin memilih untuk ke luar dari Klub itu bersama dengan Jeongyeon. Meski gadis itu dengan berat hati harus meninggalkan Tzuyu yang lebih memilih untuk tetap berada di samping pria brengsek itu.
Meski dalam keadaan mabuk, sebenarnya Tzuyu tahu Jeongyeon menarik lengannya. Bahkan perkelahian itu juga sempat ia saksikan, karena kadar mabuknya sudah menghilang ketika melihat Taehyung hampir mencium unnienya itu di depan matanya.
Ia menyukai Taehyung, sekalipun ia mengetahui bahwa pria itu brengsek. Tapi gadis itu juga tidak bodoh, meski ia maknae di grupnya dan seluruh unnienya selalu menganggapnya sebagai anak kecil, tapi ia tidaklah naif. Bahkan ia tahu bahwa pria yang dicintainya mendekatinya hanya untuk menarik perhatian Jeongyeon. Namun mungkin ungkapan 'cinta itu buta' berlaku untuknya, ia dengan sabar menerima cintanya yang belum berbalas itu dan tetap berharap suatu hari pria itu akan menatapnya dengan tatapan penuh cinta.
***
Jeongyeon memapah Jimin ke luar klub malam itu menuju mobilnya. Ia sudah memanggil supir pengganti untuk mengantarkan pria itu pulang.
"Dimana kau tinggal sekarang?" tanya Jeongyeon sembari memasang sabuk pengaman untuk Jimin yang justru diam sambil terus menatap gadis itu begitu lekat. Jeongyeon menoleh sekilas pada Jimin, merasa risih dengan tatapan intens pria itu yang tidak lain adalah mantan kekasihnya.
Jeongyeon mengalihkan pandangannya, lalu ia beranjak keluar dari mobil saat supir pengganti itu datang. Ia tidak menunggu jawaban dari Jimin, toh supir pengganti itu akan bertanya sendiri. Namun saat tubuhnya hampir sepenuhnya keluar, Jimin menarik lengannya hingga ia kembali masuk ke dalam mobil dan membuat wajahnya menjorok ke wajah Jimin sangat dekat.
Mereka terdiam sejenak, hingga Jeong merasa tidak nyaman dengan posisinya yang condong ke arah Jimin. "Apa yang kau lakukan?" Ia menarik tangannya dan mencoba untuk keluar kembali.
"Tetaplah disini bersamaku." desah Jimin lemah kembali menarik lengan Jeong dan membuat gadis itu reflek terduduk di kursi sampingnya. Kecanggungan menyergap Jeongyeon karena setelah Jimin mengatakan itu, pria itu tidak berucap sama sekali dan hanya terus menggegam tangannya. Mau tidak mau, Jeongyeon menurut dan duduk dengan tenang di sampingnya.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam, kata yang terucap hanyalah alamat dimana apartemen Jimin berada dan itu sempat membuat Jeong menoleh padanya karena gadis itu terkejut Jimin masih tinggal di apartemen yang pernah ia kunjungi 4 atau 5 tahun lalu itu.
Mobil Jimin mendecit berhenti, supir pengganti itu pergi setelah mendapatkan upahnya dan berjanji untuk merahasiakan kondisi kliennya.
Jimin masih diam dengan tangannya yang juga masih menggenggam erat tangan Jeong melewati koridor apartemennya. Hal itu membuat Jeongyeon semakin canggung, meski ia mengerti diamnya Jimin mungkin karena luka di ujung bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Pandora ^Jimin x Jeongyeon x Brian^ ✔
Fanfic"Lagian siapa yang mau menikahimu, cewek tomboy!" Ketus jimin sekilas menoleh pada jeong dan kembali menatap neneknya penuh protes. "Dia bukan tipeku, lagian siapa yang percaya dia seorang wanita melihat dari bentuknya saja meragukan!" cibir Jimin...