Chapter 13: When You Love Someone

805 93 5
                                    

Wah author update cepat teman-teman.

Hmm ada apa ini? Apakah akan ada konspirasi planet pluto untuk balas dendam pada kerajaan tata surya?

Oh ya ampun gak lucu. Maafken (emot tangan menangkup)

Well, she is like Pandora udah nyampe 1000x dibaca saudara-saudara. Jadi author mau ngucapin terimakasih banget untuk kalian yang rela buang waktu kalian yang sangat berharga untuk baca cerita gaje saya T.T

So, author update chapter 13 lebih cepat dari sebelumnya. Apa kalian bosan? Gpp kali-kali aja, tetep dibaca aja biar author seneng wkwkw

Sebaiknya aku gk usah kebanyakan bacot deh ya

Happy Reading 😊

*****

Seluruh mamber twice sudah bersiap untuk datang pada even sebuah brand kosmetik yang mereka bintangi. Mereka datang tanpa jeongyeon, karena ia sedang sakit. Pagi tadi manajer mereka sudah menelpon untuk mengabarkan bahwa jeongyeon tidak bisa ikut karena sakit. Manajernya juga tidak akan menyusul mereka ke acara itu dan digantikan oleh manajer yang lain.

Bukan meninggalkan tanggung jawab, namun ia justru mendapat setumpuk tugas yang harus segera ia selesaikan. Tentu saja setelah mengantar Brian pulang.

Ia sendiri sangat terkejut tadi. Bahkan Brian berteriak membuat semua penghuni rumah berdatangan menemui sumber suara. Ia sendiri tidak begitu mengenal Brian, karena mereka berada di divisi berbeda. Namun ia paham bagaimana karakter anak-anak Jype setelah lama berada di sana.

Bukan anak lugu dan manis yang ia maksud, tapi sebuah karakter yang matang meski mereka sering bertingkah menggemaskan. Ia tahu bahwa pria yang sedang duduk diam disampingnya sedang merasakan luka yang dalam.

Manajer twice itu juga paham, bahwa peraturan dating di jypelah yang membuat hubungan mereka tidak berada pada tahap status yang jelas. Namun ia yakin bahwa pria ini mengharapkan sesutu yang lebih.

"Kau mau ku antar kemana?" tanyanya pada Brian yang membisu sedari keluar dari rumah nenek jeong yang ternyata rumah nenek jimin, "Aku akan ke kantor jype, kalau kau mau sekalian. Atau mau ku antar ke dormmu saja."

Brian mendengus, "Aku ada janji dengan produserku, sebentar lagi." Ucap Brian serak, sepertinya ia menahan untuk tidak menangis. "Hyung, aku ikut ke kantor saja."

Manajer itu menatap Brian yang sekarang kembali menatap jalanan dengan tatapan kosong. "Apa kau yakin bisa mengendalikan diri nanti?" Ucapnya dengan hati-hati, "Biar ku sampaikan pada produsermu untuk menundanya sampai besok."

Brian hanya menggeleng dengan berat, "Lagu kami akan rilis seminggu lagi dan kami belum selesai." Ada nada kegetiran dan kekecewaan yang lebih ditujukan pada dirinya sendiri.

Manajer itu mengangguk mengerti dan melajukan mobilnya ke arah kantor jype tanpa pertanyaan lanjutan. Ia tidak bisa membayangkan jika berada di posisi Brian. Namun ia juga heran kenapa Jeongyeon melakukan hal itu dengan tiba-tiba.

*****

Jimin Pov

"Berhentilah menangis!" teriaku pada jeong yang masih menangisi pria lain di depanku dan di depan nenek. Membuatku merasa menyedihkan.

Nenek berjalan mendekatiku setelah lama membisu karena terlalu terkejut dengan kejadian pagi ini. Ia menepuk pundakku berusaha menenangkanku. Namun itu tidak akan berhasil. Karena beliaulah aku merasa sangat menyedihkan seperti sekarang.

Ya memang aku terlihat menang saat mengatakan bahwa Jeongyeon adalah tunanganku di depan pria itu yang tampak kalut. Aku tahu dia pasti sangat marah dan kecewa pada Jeong. Tapi aku hanya mengatakan hal yang benar dan itu fakta.

She is a Pandora ^Jimin x Jeongyeon x Brian^ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang