Mata mina mulai membuka sedikit demi sedikit, sinar matahari yang terik menyusup menembus kain gorden yang berada disisi jendela kamarnya. Ia sedikit mengingat momen pertama dengan suaminya tadi malam, tanpa disadari senyum mengembang dibibir mina.
Ia toleh kekanan kekiri namun wajah pria yang ia cari sudah tidak ada ditempatnya. Entah sejak kapan taehyung bangun.
Mina melirik jam dinding yang berada dikamarnya. Matanya membelalak tatkala melihat pukul sudah menunjukkan 8.0 AM.
Astaga aku melewatkan bangun pagiku dan tak membuatkan sarapan untuk taehyung.
Akh.. istri macam apa aku ini
Gumam mina dalam pikirannya.Sejenak ia dudukan tubuhnya disisi ranjang, ia langkahkan kakinya pelan menuju kamar mandi. Namun harus sepelan mungkin karena mina merasakan nyeri yang ada ditubuhnya.
Setelah beberapa menit ia bergumul dengan aktivitas mandi, mina keluar dari kamar siap dengan pakaian santainya. Ia berjalan menuju dapur dan berniat membuat makanan namun alangkah terkejutnya mina tatkala melihat meja makan telah siap beberapa menu makanan. Ia mengambil secarik kertas yang ada diatas maja
"Makanlah sarapanmu, maafkan aku karena harus pergi kekantor pagi-pagi sekali. Aku sungguh tak tega membangunkan tidurmu jadi makanlah segera setelah itu. Bersiaplah pukul 11 aku akan menjemputmu
Dan.. apakah masih sakit"Tae..
Blush..
Pipi mina sontak merona merah, ia tersenyum membaca pesan dari taehyung, sungguh ia tak menyangka bahwa beginilah rasanya menikah. Bahkan statusnya sebagai istri masih beberapa hari ia sandang tapi ia sungguh bahagia sekarang.
Mina meraih piring makannya, namun pusing tiba-tiba menyerang dan membuat tangannya melemas, perutnya terasa nyeri begitu hebat hingga mina mendudukan tubuhnya dilantai memegangi perut dan meringis kesakitan.
Jangan, jangan sekarang
Akh.. kenapa sakit sekaliMina mengambil 3 butir obat dari tasnya dan segera menelannya. Ampuh belum 30 menit berlalu tapi ia sudah merasakan sakitnya mereda.
Mina berjalan dengan sedikit sempoyongan menahan nyeri dari perutnya. Ia ambil ponsel diatas nakas lalu memeriksa jadwal yang seharusnya tak ia lewatkan, jadwal penting yang harusnya ia lakukan 2 hari lalu namun karena sibuk melakukan pernikahan hingga mina harus melupakan dan berujung nyeri hebat diperutnya.
Bodoh, aku melupakan jadwal kontrolku minggu ini
Jadwal kontrol perdana yang harusnya ia lakukan 2 minggu sekali nyatanya harus ia tinggalkan. Mina meringis saat menyadarinya
Tidak apa-apa, hanya satu kali ini saja aku melewatkannya. Tidak apa-apa mina, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Oke, 2 minggu lagi aku akan melakukannya sesuai jadwal.
...Mina telah siap dengan pakaian yang rapi, sepatu dan tas bercorak bunga, jaket jeans yang nampak serasi. Ia menunggu sudah hampir 15 menit namun taehyung belum juga datang. Ia mulai cemas karena menunggu adalah hal yang sangat mina benci.
Ia arahkan manik matanya ke arloji yang melekat dipergelangan tangan, sudah tepat pukul 11.0 AM tapi sosok pria yang mina tunggu belum juga memperlihatkan batang hidungnya. Mina gerakkan kakinya bosan, bersandar didepan pintu dan menyilangkan tangannya didepan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME - (Taemina) ✔
FanfictionDulu, yang aku pikirkan sesaat mendengar pernyataan dokter adalah menghabiskan sisa waktuku untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi istri dan mengandung seorang anak. Namun sekarang, aku menyadari bahwa takdirku tak sesederhana itu. Takdir membawa...