13• I'm Pregnant?

1.3K 139 4
                                    

Mina pingsan tepat saat ia akan melakukan kontrol rutin, dokter jin yang melihatnya lantas memastikan bahwa kondisi mina tidak melemah. Sekali lagi dokter jin menghela nafas melihat hasil pemeriksaan laboratorium yang ada ditangannya. Alasan terkuat mina pingsan hari ini bukanlah penyakitnya yang kambuh atau waktu kontrol yang terlewat, tapi kondisi dan respon tubuh mina yang lemah karena adanya janin dirahimnya.

Dokter jin mengerjap beberapa kali, apa hasil diagnosanya salah? Karena yang ia tau bahwa mina belum menikah dan kenapa bisa mengandung. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah kondisi tubuh mina, keadaan mengandung pada saat ia sedang sakit seperti ini akan banyak memberikan efek buruk, tidak hanya pada mina namun untuk sang buah hatinya juga.

Mina terbaring lemah dan belum sadarkan diri, terhitung sudah 3 hari lamanya. Melihat respon tubuh mina seperti ini membuat dokter jin tak hentinya meluangkan waktu disela kesibukannya untuk menemani mina bahkan saat istirahat di jam kerjanya, dokter jin tak bisa meninggalkan mina barang sedetikpun. Tidak ada taehyung disana, tidak ada jimin dan keluarga park, mereka semua tidak tau akan kondisi mina sekarang.

Sedangkan dilain tempat, taehyung tengah gusar karena 3 hari tak menerima kabar dari istrinya, ia sudah menghubungi jimin dan untungnya jimin berkata bahwa mina menginap dirumah park 3 hari ini. Namun entahlah, seperti ada yang mengganjal dihati taehyung, tidak biasanya mina tak mengabarinya, tidak biasanya mina tak meminta izinnya.

Dan yang menjadi pertanyaannya adalah setiap taehyung ingin mendengar suara mina, jimin selalu beralasan bahwa mina tengah keluar atau tengah tidur, saat taehyung meminta foto atau video call, jimin akan beralasan bahwa ia tengah berada dikantor atau tengah diluar rumah, sedang ponsel mina tak bisa dihubungi olehnya.

Dokter jin beranjak dari kursi yang ia duduki disamping tempat tidur mina, ia berniat untuk pergi karena jadwal jaganya sudah tiba dan ia harus mengerjakan pekerjaannya. Nanti, setelah pekerjaannya selesai ia berjanji akan datang dan menemani mina lagi. Namun saat dokter jin mengelus pelan punggung tangan mina ia terkesiap karena mina sadar dari tidurnya. Akhirnya, setelah 3 hari lamanya mina tak kunjung sadar sekarang ia membuka matanya.

Dengan wajah yang terkejut sekaligus lega, dokter jin memeriksa tanda vital mina memastikan bahwa mina sudah benar-benar sadar dan kondisinya membaik. Disamping kondisi tubuh mina yang tengah melawan kanker, janin yang baru tumbuh 4 minggu itu cukup meminta banyak asupan gizi. Bahkan saat mina tak sadarkan diri, perawat akan rutin memberikan suplemen lewat infus agar janin dirahim mina tak merasa kekurangan.

"Dokter, apa yang terjadi.." ucap mina lirih,

Dokter jin meraih tangan mina lalu ia genggam erat, "Stt.. istirahatlah"

Mina yang mendengar itu lantas mengangguk lalu menutup matanya kembali, rasanya matanya sangat berat untuk dibuka. Dokter jin masih diam ditempatnya, apa yang sebenarnya terjadi, bukankah mina orang asing baginya? Kenapa ia begitu perhatian dan mengkhawatirkannya seperti ini, rasanya aneh dan dokter jin tidak tau apa itu.

Dokter jin beranjak dan benar-benar keluar dari ruangan, ia menghela nafas dalam lalu kembali memikirkan tentang mina. Mina? Siapa dia yang bisa membuat jantungnya bergemuruh dari saat pertama bertemu, siapa dia yang tak henti membuatnya khawatir, siapa mina yang selalu membuat nya tak bisa berpaling. Saat jauh pun membuat dokter jin rindu, dan keinginan melindungi sangat kuat ia rasa karena fakta penyakit yang mina derita. Apalagi saat ia tau bahwa mina tengah mengandung, dengan senang hati ia akan menerimanya. Bahkan tak segan menikahi mina jika dugaan bahwa mina hamil diluar nikah itu benar. Dasar dokter jin!

Mina terkesiap saat melihat ponselnya tak henti-hentinya berbunyi, bahkan sudah bisa dipastikan bahwa ratusan pesan dan panggilan silih berganti masuk mendesak. Notifikasi yang ia dapat mulai 3 hari yang lalu hingga hari ini membuatnya semakin terpaku melihat layar ponsel itu. Apa selama itu ia tak sadarkan diri? Pikirnya

Ia membuka satu persatu notifikasi, ada banyak pesan dari jimin dan sisanya pasti semua tau bahwa notifikasi itu ia dapat dari suaminya, taehyung. Dan seketika ia membulatkan mata terkejut melihat ponselnya kembali berbunyi, bukan pesan namun panggilan dari jimin yang ia dapat.

"Hallo jim.." sapa mina

"Apa kau sudah gila? Apa kau sudah kehilangan akalmu mina? Kemana saja kau selama ini? Apa kau kabur? Atau kau sudah bosan menjadi seorang istri?" Suara jimin keras dan terdengar tegas mengalun dari seberang sana

Mina menarik nafas dalam "Aku dirawat dirumah sakit" jawabnya singkat

"..."

"Hallo jim, kau masih disana?" Tanya mina dengan suara khawatir

"Mengapa kau tak memberitahuku jika kau berada dirumah sakit, siapa yang merawatmu selama ini? Untunglah aku mengatakan bahwa kau menginap disini saat aku tau taehyung mencarimu, firasatku buruk saat itu dan pikiranku tertuju pada kankermu"

"Maafkan aku, aku tidak sadarkan diri dari 3 hari yang lalu, dan perawatlah yang merawatku jim. Jangan khawatirkan diriku oke" balas mina menenangkan, ia tau jika jimin akan khawatir mendengarnya

"Jadi itu alasanmu tidak pulang?"

"Hmm.. apa kau mendengar kabar taehyung? Aku mendapat banyak sekali notifikasi pesan dan panggilan darinya"

"Kau tau, taehyunglah yang paling mengkhawatirkanmu. Taehyunglah yang paling takut saat tau kau tak bisa dihubungi, suami mana yang tak kalut jika tak mendapat kabar dari istrinya selama 3 hari. Jangan tanya padaku bagaimana kondisi taehyung saat itu, tanyakan sendiri padanya. Nanti kau akan tau jika taehyung sangat mencintai dan menyayangimu mina"

"..."

Mina terdiam, sekarang dirinyalah yang tak bisa berkata apapun. Dengan tergesa ia menutup panggilan lalu mencari nama suaminya, satu panggilan dua panggilan hingga lima panggilan dari mina tidak terjawab. Lalu ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada taehyung bahwa dirinya baik-baik saja dan akan pulang segera.

Mina menutup matanya sejenak, apakah taehyung sekhawatir itu padanya? Apa yang terjadi nanti jika taehyung tau penyakit mina, sanggupkah taehyung menerimanya. Mina merasa sangat bahagia, namun dilain sisi ia merasa ini tak adil untuk suaminya. Bagaimana taehyung saat mina pergi nanti? Itulah yang tak bisa mina cari tau jawabannya.

Suara pintu terbuka membuat mina menolehkan kepalannya, dokter jin berjalan mendekat lalu tersenyum. Mina yang melihat itu hanya bisa mengerutkan keningnya heran

"Bagaimana keadaannya, ada yang sakit?" Tanyanya masih dengan senyum mengembang bak bunga matahari mekar.

"Beginilah" jawab mina sekenanya, ia masih heran dengan tingkah dokter jin didepannya yang bahkan sekarang tangan dokter jin terulur mengelus perut mina, mina terkesiap dan mengerjap beberapa kali. Mina menepis tangan dokter jin lalu menatapnya penuh selidik.

"Apa yang kau.."

"Hallo calon anakku, Bagaimana kabar kamu didalam sana?"

Sontak mina semakin membulatkan matanya tak percaya, ia beralih menatap perutnya lalu ia elus pelan disana. Ia masih mencerna setiap kata yang terucap dari bibir dokter jin. Anak? Berarti ia tengah hamil, lalu dengan anakku? Apa yang dokter jin makdsud? Itulah yang tengah mina pikirkan

"Aku hamil?" Tanya mina meyakinkan, dokter jin mengangguk.

Aku hamil?
Aku hamil anak taehyung?
Astaga benarkah ini, aku hamil?

"Benarkah aku hamil?" Tanya mina dengan wajah berseri.

"Ya.. dan kita akan menikah" jawab dokter jin yang sontak membuat mina terperanjat.

"Aku sudah menikah dokter!" Jawabnya tegas

Uhuy update tengah malam, mumpung kicauan diotak ingin secepatnya ditumpahkan
😁

TIME - (Taemina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang