"Sialan!"
Umpatnya seraya membuka pintu lalu keluar dari mobil.
"Brengsek, siapa yang meletakkan batang pohon ditengah jalan seperti ini!"
Lagi, taehyung mengumpati benda mati yang teronggok dijalan basah itu, ia lantas menendang batang pohon kayu itu dengan mulut yang tak hentinya berkata kasar, melampiaskan rasa kesal dan emosi yang meledak. Tadi sebenarnya taehyung sudah ingin meluapkan segalanya namun urung karena tak mendapat pelampiasan yang tepat.
Ia mengacak rambutnya frustasi lalu meringis pelan saat tangannya tak sengaja menyentuh kepalanya yang memar karena terantuk kemudi.
Bahkan rintik air hujan masih senantiasa turun, seakan melengkapi penderitaan taehyung hari ini. Lengkap sudah, kabar buruk yang ia dapatkan tadi seakan mendapat paket lengkap setelah insiden kecil ini.
Taehyung lantas meneliti bagian depan mobilnya yang terlihat penyok karena berbenturan dengan pohon ditepi jalan, lalu beralih kebagian samping mobilnya yang oleng kesisi jalan.
"Double sialan!" Rutuknya
Ia berjalan membuka pintu lalu kembali masuk kedalam mobil, membuka kemejanya yang basah lalu mengganti dengan pakaian ganti yang biasa ia simpan didalam mobil, kaos oblong berwarna hitam.
Taehyung mencoba peruntungannya sekali lagi, ia meraih kunci stater lalu menghidupkan mesin. Tidak ada respon, mesinnya nampak tak mau menyala dan sekarang ia benar-benar terjebak.
Lantas ia mengutak-atik ponsel yang tadi ia lupakan, memanggil bantuan yang sekiranya bisa segera datang. Namun sekali lagi, nampaknya kesialan menyertai dirinya malam ini. Entah sejak kapan ponselnya kehabisan daya, benar-benar hari yang menyebalkan.
Ia putuskan menyandarkan punggungnya lalu memejamkan mata sejenak, menunggu beberapa saat mungkin akan ada mobil yang lewat sesaat nanti. Dan harapannya sungguh harus pupus, karena hujan yang turun tak kunjung berhenti malah semakin deras, sekalipun kendaran tak ada yang melintasi jalan itu karena jalan yang ia lewati sekarang adalah jalan pintas bukan jalan utama.
Taehyung mendesah pasrah lalu kembali memejamkan matanya, malam ini sepertinya ia harus menginap didalam mobil. Biarlah ia meresapi kesialan yang bertubi-tubi ini.
Tuk Tuk Tuk
Terdengar ketukan dijendela mobil, taehyung yang mendengarnya lantas membuka mata lalu membenarkan posisinya, tadinya ia sedikit menurunkan posisi sandaran kursi.
Setelah merapikan duduknya, taehyung menoleh, tampak seseorang dari luar jendela memakai jas hujan mengetukan jarinya beberapa kali. Hanya satu orang yang dapat ia lihat.
Tangannya terulur ke laci mobil, mengambil pisau lipat yang biasa istrinya gunakan untuk mengupas buah ketika berada satu mobil dengannya. Dengan hati-hati dan penuh pertimbangan, akhirnya taehyung membuka sedikit kaca mobilnya, hanya 5 cm kira-kira.
"Kau membutuhkan bantuan?" Tanya seseorang yang baru taehyung tau berjenis kelamin laki-laki.
Taehyung mengangguk, tangannya masih memegang sebilah pisau. Bukan apa-apa hanya untuk berjaga saja sekiranya orang diluar itu berniat jahat.
"Keluarlah, menumpanglah kedalam mobilku"
Tawarnya, pria itu menunjuk sebuah mobil putih yang berhenti tak jauh dari posisi taehyung dengan jari telunjuknya. Taehyung menoleh sebentar, ia mengikuti arah telunjuk pria itu lalu kembali menoleh ke jendela.
"Bagaimana?" Tanyanya lagi
Taehyung belum menanggapi, masih menimbang apakah pria itu akan berniat jahat padanya atau tidak. Namun seperti tau arah pikiran taehyung, pria itu kembali mengucapkan sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME - (Taemina) ✔
FanficDulu, yang aku pikirkan sesaat mendengar pernyataan dokter adalah menghabiskan sisa waktuku untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi istri dan mengandung seorang anak. Namun sekarang, aku menyadari bahwa takdirku tak sesederhana itu. Takdir membawa...